Perjuangan Johanes B. Ndolu, Penggagas Arisan Kuliah untuk Keluarga Tak Mampu di NTT

Anggota Hanya Bawa Amplop Berisi Rp 25 Ribu

Perjuangan Johanes B. Ndolu, Penggagas Arisan Kuliah untuk Keluarga Tak Mampu di NTT
Perjuangan Johanes B. Ndolu, Penggagas Arisan Kuliah untuk Keluarga Tak Mampu di NTT
Selain urusan amplop, dalam tradisi Tu'u pernikahan dikenal istilah maskawin. Sebelum ijab kabul, mempelai laki-laki wajib menebus mempelai perempuan senilai Rp 25 juta!

 

Untuk membahas soal itu, John berdiskusi dengan tokoh-tokoh asli Pulau Rote yang memiliki nama cemerlang tingkat nasional. Di antaranya, Herman Johannes, mantan rektor UGM; dan E.C.W. Nelu, mantan bos Bank Mandiri. John memaparkan, inti dari diskusi tadi adalah jika ingin berkembang harus keluar dari Pulau Rote untuk kuliah.

 

Akhirnya, dengan sedikit nekat dan bermodal sebagai kepala suku, John meminta komitmen warga untuk mengubah tradisi Tu'u. Dia menegaskan, inovasinya hanya mengubah, bukan menghilangkan. Dia menyadari, menghilangkan budaya lokal justru bukan kebijakan yang arif.

 

Perubahan model Tu'u ala John alah membuang kesan foya-foya tadi. Segala pengeluaran selama upacara dia pangkas. Di antaranya, hewan sesembelihan yang sebelumnya bisa mencapai puluhan, bahkan lebih dari seratus, kini tinggal satu ekor saja. Tetapi, hewan tadi harus sehat dan berukuran jumbo.

 

Arisan yang digagas Johanes B. Ndolu ini tergolong unik. Tuan rumah arisan adalah keluarga yang kesulitan membiayai anaknya meneruskan pendidikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News