Perjuangan Johanes B. Ndolu, Penggagas Arisan Kuliah untuk Keluarga Tak Mampu di NTT
Anggota Hanya Bawa Amplop Berisi Rp 25 Ribu
Kamis, 15 Desember 2011 – 11:00 WIB
Selain urusan amplop, dalam tradisi Tu'u pernikahan dikenal istilah maskawin. Sebelum ijab kabul, mempelai laki-laki wajib menebus mempelai perempuan senilai Rp 25 juta!
Untuk membahas soal itu, John berdiskusi dengan tokoh-tokoh asli Pulau Rote yang memiliki nama cemerlang tingkat nasional. Di antaranya, Herman Johannes, mantan rektor UGM; dan E.C.W. Nelu, mantan bos Bank Mandiri. John memaparkan, inti dari diskusi tadi adalah jika ingin berkembang harus keluar dari Pulau Rote untuk kuliah.
Akhirnya, dengan sedikit nekat dan bermodal sebagai kepala suku, John meminta komitmen warga untuk mengubah tradisi Tu'u. Dia menegaskan, inovasinya hanya mengubah, bukan menghilangkan. Dia menyadari, menghilangkan budaya lokal justru bukan kebijakan yang arif.
Perubahan model Tu'u ala John alah membuang kesan foya-foya tadi. Segala pengeluaran selama upacara dia pangkas. Di antaranya, hewan sesembelihan yang sebelumnya bisa mencapai puluhan, bahkan lebih dari seratus, kini tinggal satu ekor saja. Tetapi, hewan tadi harus sehat dan berukuran jumbo.
Arisan yang digagas Johanes B. Ndolu ini tergolong unik. Tuan rumah arisan adalah keluarga yang kesulitan membiayai anaknya meneruskan pendidikan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408