Perjuangan Johanes B. Ndolu, Penggagas Arisan Kuliah untuk Keluarga Tak Mampu di NTT

Anggota Hanya Bawa Amplop Berisi Rp 25 Ribu

Perjuangan Johanes B. Ndolu, Penggagas Arisan Kuliah untuk Keluarga Tak Mampu di NTT
Perjuangan Johanes B. Ndolu, Penggagas Arisan Kuliah untuk Keluarga Tak Mampu di NTT
Inovasi John itu lumayan juga. Biaya pesta yang sebelumnya mencapai ratusan juta rupiah kini ongkos upacara hanya sekitar belasan juta rupiah. Masyarakat juga tidak sampai menjual harta benda demi menjaga gengsi menggelar upacara meriah. Selain itu, penduduk lain tidak terbebani dengan utang amplop. Sebab, biaya Tu'u sudah bisa ditangung orang yang menggelar hajatan.

 

Setelah menyederhanakan upacara Tu'u, John lantas membuat upacara Tu'u, tapi khusus untuk membantu masyarakat yang kesulitan membiayai anaknya kuliah. Upacara tersebut rata-rata ramai pada Juli atau Juni. Dalam sebulan, bisa sampai 20 kali upacara Tu'u kuliah. Mekanismenya, setiap ada keluarga yang benar-benar tidak mampu membiayai kuliah anaknya bisa melapor ke John. Selanjutnya, dirancang upacara Tu'u khusus untuk kuliah.

 

Pelaksanaannya tidak jauh berbeda dengan Tu'u untuk mengenang orang meninggal atau Tu'u pernikahan. Yaitu, setiap undangan wajib membawa amplop untuk pemilik hajat yang kesusahan membayar uang kuliah. Begitu sebaliknya, dia juga wajib mengembalikan amplop jika ada warga lain yang di kemudian hari menggelar upacara serupa.

 

Dalam setiap digelar upacara Tu'u kuliah, John mengatakan bisa terkumpul duit hingga Rp 30 juta. Bahkan, pernah tercatat sampai Rp 60 jutaan. Duit itu diperkirakan sudah bisa membiayai hingga proses wisuda. Untuk menekan pengeluaran saat upacara Tu'u atau arisan kuliah tadi, John memutuskan tidak boleh menyuguhkan hidangan yang berlebihan.

Arisan yang digagas Johanes B. Ndolu ini tergolong unik. Tuan rumah arisan adalah keluarga yang kesulitan membiayai anaknya meneruskan pendidikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News