Perjuangan Johanes B. Ndolu, Penggagas Arisan Kuliah untuk Keluarga Tak Mampu di NTT

Anggota Hanya Bawa Amplop Berisi Rp 25 Ribu

Perjuangan Johanes B. Ndolu, Penggagas Arisan Kuliah untuk Keluarga Tak Mampu di NTT
Perjuangan Johanes B. Ndolu, Penggagas Arisan Kuliah untuk Keluarga Tak Mampu di NTT
"Tidak boleh ada nasi dan ikan. Cukup kue saja," kata pria yang sudah dua kali menjadi kepala suku dan tidak bisa mencalonkan diri lagi itu.

 

Selama upacara Tu'u kuliah dijalankan, menurut John, sudah ada 50 mahasiswa yang dibantu. Para mahasiswa itu kebanyakan kuliah di kampus-kampus ternama di Pulau Jawa. Selain itu, ada yang kuliah di NTT. Sebagian di antara mahasiswa itu sudah diwisuda. Lalu, sebagian lagi masih kuliah. Dia menjelaskan, rata-rata para sarjana pulang ke kampung halaman.

 

Mereka bekerja di instansi pemerintahan. Bahkan, ada yang menjadi lurah. Ada juga yang menjadi pendeta atau guru. John memperkirakan, kelompok tersebut memiliki ikatan batin dengan tetangga yang sudah membantu biaya kuliah. Sebagian lagi ada yang mengadu nasib sebagai pekerja kantoran hingga di ibu kota DKI Jakarta.

 

John menuturkan, awal-awal menggelar Tu'u kuliah cukup sulit. Menurut dia, pernah saudaranya tidak mau makan suguhan kue. "Alasannya, dulu dijamu daging kok sekarang kue," tuturnya. Tapi, akhirnya warga menyadari akan pentingnya peningkatan pendidikan di Pulau Rote.

 

Arisan yang digagas Johanes B. Ndolu ini tergolong unik. Tuan rumah arisan adalah keluarga yang kesulitan membiayai anaknya meneruskan pendidikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News