Perjuangan Maemunah Berubah Kelamin Menjadi Laki-Laki
Pakai Rok, tapi Senang Main Sepak Bola
Rabu, 26 Mei 2010 – 10:07 WIB

LELAKI- Maemunah (15), remaja warga Tambaksari Kidul RT 1/2, Kembaran Banyumas harus menahan keinginannya melanjutkan sekolah di Pondok Pesantren. Sebab, saat keinginannya itu akan diwujudkan, dirinya terganjal dengan status administrasi kelaminnya. Foto: Radar Banyumas/JPNN
Padahal, Maemunah secara administratif tercatat sebagai perempuan. Dalam kartu keluarga (KK) bernomor 330220210255014 yang dikeluarkan Pemkab Banyumas bertanggal 7 Mei 2008 dengan kepala keluarga Kunaeni Wartim, Maemunah tercatat sebagai perempuan. Maemunah terlahir pada 4 Mei 1995 di Banyumas.
Maemunah mulai berani menampakkan jati diri sebagai laki-laki ketika berusia 12 tahun. Perubahan itu ditunjukkan dari penampilannya yang sama sekali berbeda. Dia tidak lagi mengenakan rok dan berpotongan rambut panjang. Hampir tiap hari dia mengenakan celana pendek dan baju laki-laki.
Menurut Sarni, ibu Maemunah, saat melahirkan Maemunah, dirinya hanya manut kepada bidan. Kala itu, sang bidan bilang anaknya lahir sebagai perempuan. Maka, dalam akta kelahiran Maemunah pun, jenis kelamin ditulis perempuan. Sejak itu, Sarni juga selalu membelikan baju perempuan untuk anak semata wayangnya itu.
"Tapi, sekarang anak saya tumbuh menjadi laki-laki dan saya ingin agar anak saya laki-laki, biar bisa sekolah lagi," tutur Sarni yang bersuami Kunaeni Wartim, ayah Maemunah, yang menderita bisu tuli itu.
PERJUANGAN Maemunah mengubah jati dirinya menjadi laki-laki masih berliku. Faktor ekonomi dan ketiadaan akses menjadi kendala utama susahnya remaja
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu