Perjuangan Moch. Sofyan dan Ahmad Said Naik Kuda untuk Bersekolah
Bila Hujan di Perjalanan, Copot Baju dan Sepatu
Senin, 07 Mei 2012 – 00:30 WIB
Agar tidak telat masuk sekolah pukul 07.00, setiap hari dua murid tersebut harus berangkat dari rumah pagi-pagi benar. Mereka sudah harus siap berangkat pukul maksimal 05.30. Kalau lebih dari pukul itu, bisa jadi mereka telat sampai sekolah. Sebab, medan perjalanan memang sulit dipakai untuk mengebut naik kuda sekalipun. "Saya harus sudah bangun saat azan Subuh untuk bersiap ke sekolah," ujar Sofyan yang mengaku tidak pernah bolos sekolah.
Selama dalam perjalanan, terkadang mereka menghadapi hambatan yang cukup berarti. Misalnya, hujan deras di tengah perjalanan. Kalau sudah begitu, keduanya harus mencopot baju seragam sekolah serta bertelanjang dada dan kaki. Baju seragam dan sepatu lalu disimpan di kantong plastik yang disiapkan di punggung kuda. "Kalau sudah dekat sekolah, baru pakai seragam lagi," jelas Sofyan yang lahir pada 11 Desember 1998 itu.
Rintangan lainnya adalah medan yang licin serta pohon tumbang di hutan. Karena itu, mereka harus superhati-hati dalam mengendalikan kudanya. Tak jarang mereka harus mencari jalan alternatif agar tetap bisa sampai sekolah. Namun, semua itu dijalani dengan ikhlas dan senang hati karena keduanya memang ingin bersekolah dengan sungguh-sungguh.
Sesampai di dekat sekolah, kuda tak diparkir di halaman sekolah. Mereka menitipkan hewan jinak itu di rumah warga. "Saya malu kepada teman-teman, terutama cewek-cewek," kata Sofyan polos.
Bagi masyarakat Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Jember, sekolah masih menjadi "barang" mahal. Lokasi desa di kawasan Taman Nasional
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408