Perjuangan Mostafa Mahini, Warga Iran, Mencari Anaknya yang Hilang di Pantai Prigi
Nyaris Gila, Habis Ratusan Juta, Bikin Sayembara
Kamis, 05 April 2012 – 00:35 WIB
Musibah tenggelamnya perahu imigran gelap dari Timur Tengah di Pantai Prigi, Trenggalek, 17 Desember tahun lalu menyisakan rasa bersalah yang besar bagi Mostafa Mahini. Pasalnya, warga Iran itu mengaku bahwa dirinyalah yang mendorong anaknya untuk pergi ke Australia.
KARDONO SETYORAKHMADI, Surabaya
"I'M not gonna bury my son, but my son is gonna bury me (Saya tak akan mengubur anak saya. Tapi, anak sayalah yang akan mengubur saya, Red). Itulah kata-kata sekaligus keyakinan Mostafa Mahini. Dia amat sedih karena nasib anak keduanya, Mohamad Reza Mahini, masih belum jelas.
Pemuda 17 tahun tersebut termasuk dalam rombongan imigran gelap dari Timur Tengah yang perahunya tenggelam di Pantai Prigi pada 17 Desember 2011. Namun, dalam daftar tentang 152 orang yang ditemukan (103 orang tewas dan 49 orang selamat), nama Mohamad Reza Mahini tidak ada. Belum jelas apakah pemuda tersebut selamat atau hilang di laut dan belum ditemukan.
Itulah yang membuat Mostafa merasa nyaris gila. Selama tiga bulan dia wira-wiri Iran-Indonesia untuk mencari tahu tentang nasib anaknya. Dia yakin bahwa Mohamad masih hidup. Karena itu, Mostafa sampai berani membuat sayembara. Dia menyatakan, yang bisa menemukan anaknya akan diberi hadiah USD 10.000 (sekitar Rp 90 juta).
Musibah tenggelamnya perahu imigran gelap dari Timur Tengah di Pantai Prigi, Trenggalek, 17 Desember tahun lalu menyisakan rasa bersalah yang besar
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408