Perjuangan Mostafa Mahini, Warga Iran, Mencari Anaknya yang Hilang di Pantai Prigi
Nyaris Gila, Habis Ratusan Juta, Bikin Sayembara
Kamis, 05 April 2012 – 00:35 WIB
Dia kemudian menyusuri setiap pantai di selatan Pulau Jawa. Mulai Pantai Popoh, Malang, Jember, Banyuwangi, Bali, hingga Flores. Selama dua bulan terakhir boleh dibilang dia hidup di jalanan dan di pinggir pantai. "Kadang saya tidur di masjid, kadang di bus. Tapi, lebih sering saya tidur di mobil rental. Saya tidak pernah tidur di hotel karena uang saya habis," ucapnya ngenes.
Termasuk beberapa hari tinggal di Surabaya, Mostafa "menginap" di parkiran sebuah hotel di kawasan Juanda. Itu dia lakukan untuk menghemat biaya. Maklum, sudah ratusan juta rupiah uang yang dia keluarkan untuk perjuangan menemukan anaknya itu.
Tidak hanya mencari di pantai-pantai dan laut, Mostafa juga menghubungi pihak-pihak berwenang, seperti kepolisian atau tim SAR. Tapi, upayanya tak membuahkan hasil konkret. Bahkan, dia justru tambah nelangsa karena sikap kurang respek pihak-pihak itu terhadap laporannya.
Apalagi, sudah cukup lama anaknya hilang sehingga mempersulit pencarian. Meski begitu, Mostafa tidak patah arang. Dia tetap mencari anaknya. "Saya harus bisa membawa kabar tentang anak saya jika pulang nanti," ujarnya.
Musibah tenggelamnya perahu imigran gelap dari Timur Tengah di Pantai Prigi, Trenggalek, 17 Desember tahun lalu menyisakan rasa bersalah yang besar
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408