Perjuangan Muhammad Hartono Mengakhiri Siksaan Penyakit Akalasia
Tak Ingin Kekurangan Gizi, Makan Malam Empat Kali
jpnn.com - Pasien akalasia, kelainan dalam organ pencernaan, kini bisa bernapas lega. Teknologi kedokteran mutakhir mampu mengatasi penyakit langka itu dengan operasi endoskopi-laparoskopi. Misalnya, yang dialami Muhammad Hartono, pasien akalasia asal Banyuwangi, yang kini tidak lagi tersiksa saat makan.
= = = = = = = = =
"SEKARANG saya dapat makan dengan enak,’’ ungkap Muhammad Hartono dengan wajah semringah saat dibesuk Jawa Pos akhir Desember lalu.
Laki-laki 33 tahun tersebut terlihat ceria karena sudah tidak merasakan penderitaan saat menelan makanan. Dia benar-benar terbebas dari rasa sakit yang tidak terkira yang dialaminya selama tujuh bulan menderita akalasia.
’’Dulu, saat makan, tenggorokan saya terasa sangat sakit. Saya hampir tidak bisa makan dengan wajar,’’ ujarnya.
Akalasia adalah suatu gangguan neuromuscular. Yakni, ketidakmampuan lower esophageal sphincter (cincin otot antara esofagus bagian bawah dan lambung) untuk membuka dan membiarkan makanan lewat ke dalam lambung. Penderita selalu mengalami kesulitan dan kesakitan saat makan. Bahkan, makanan sering muntah kembali.
Pasien penyakit ini tergolong langka. Peluang seseorang menderita akalasia adalah satu dibanding 100 ribu orang. Penyebabnya belum diketahui secara pasti.
Hartono mulai merasakan siksaan itu ketika makan semangkuk coto makassar kegemarannya. Padahal, kondisi badannya kala itu baik-baik saja. Rasa sakit di tenggorokan tersebut datang tiba-tiba.
Pasien akalasia, kelainan dalam organ pencernaan, kini bisa bernapas lega. Teknologi kedokteran mutakhir mampu mengatasi penyakit langka itu dengan
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408