Perjuangan Muhammad Hartono Mengakhiri Siksaan Penyakit Akalasia
Tak Ingin Kekurangan Gizi, Makan Malam Empat Kali

Akibatnya, makanan pasien tersebut masuk tidak pada tempatnya. Makanan menyebar di rongga perut dan rongga dada. Maka, ketika si pasien memeriksakan diri ke Iwan, tindakan pertama yang dilakukan adalah menutup kebocoran itu.
’’Hal tersebut tidak termasuk kasus malapraktik. Tapi, sebuah risiko buruk yang bisa saja terjadi pascaoperasi,’’ kata dokter yang pernah mendalami ilmu di National University Hospital, Singapura, tersebut.
Sebenarnya, akalasia bersifat stagnan. Hanya, imbuh Iwan, ada beberapa penyebab yang bisa memicu akalasia bertambah parah. Misalnya, stres dan panik. Bila sudah demikian, rasa sakit yang dialami pasien bakal berlipat ganda.
’’Kelainan ini tidak bahaya, tapi menyiksa. Asupan gizi juga tidak bisa masuk ke tubuh penderita. Kalau terlalu lama, dapat berimbas pada kondisi buruk tubuh lainnya,’’ tandasnya. (*/c5/ari)
Pasien akalasia, kelainan dalam organ pencernaan, kini bisa bernapas lega. Teknologi kedokteran mutakhir mampu mengatasi penyakit langka itu dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu