Perjuangan Mustam demi Anak dan Inspirasinya untuk Polisi di Hari Pahlawan
"Ternyata anak saya ini tidak bisa sembuh, hingga ibunya meninggal itulah kami tinggal di gubuk ini,” ucap Mustam.
Sebenarnya Mustam punya tiga anak. Anak pertamanya, perempuan, sudah meninggal.
Adapun Ayunda merupakan anak kedua Mustam. Anak ketiganya adalah perempuan yang kini sudah menikah dan ikut suami.
Sejak 10 tahun lalu, duda itu hanya bersama Ayunda tinggal di gubuk berukuran 4x5 meter persegi. Gubuk itu menumpang lahan milik warga setempat.
Di dalam gubuk itu terdapat satu risban sebagai tempat tidur. Tidak banyak perabot di tempat tinggal Rustam.
Sehari-hari, Mustam mengandalkan penghasilan dari bengkel tambal ban kecil-kecilan. Dia juga menjual BBM ketengan untuk menambah penghasilannya.
Menurut Mustam, rata-rata penghasilan hariannya dari tambal ban cuma Rp 50 ribu.
“Hari ini malah tidak sampai (Rp 50 ribu, red), agak terbantu dari jualan minyak ini,” tuturnya.
Mustam menjual seluruh hartanya demi menyembuhkan anaknya yang menderita hidrosefalus.
- Polda Riau dan TNI Sebar 1.615 Personel Demi Kelancaran Pilkada 2024
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Korban Helen di BPR Fianka Tak Cuma Tukang Sayur, Polda Riau Bidik Tersangka Baru
- Polda Riau Mengerahkan 1.395 Personel untuk Pengamanan Pilkada 2024
- Polda Riau Tangkap 270 Pelaku Narkoba, Irjen Iqbal: Ini Sesuai Perintah Kapolri
- Kasus Pemilik Saham BPR Fianka Cairkan Deposito Nasabah, OJK Riau Bergerak