Perjuangan Pak Kades Temukan Mata Air, Bisikan Gaib Leluhur
Tetes-tetesnya dari atas tebing. Kastaman segera memanjat tebing tersebut. Tanpa tali, hanya berpegangan pada rumput. ”Ya, trekking, tapi pakai rumput,” tutur Kastaman.
Begitu sampai di atas, air ternyata berasal dari bongkahan batu padas berwarna merah. Mengalir dari celah-celahnya. Kastaman mengucap syukur dalam hati.
Dia lantas pulang, lalu mencari pipa besi ukuran sedang. Berangkat dan memanjat lagi ke puncak Gentong.
”Saya nggak mau beri tahu warga dulu, biar nanti kalau sudah benar-benar yakin,” katanya.
Kastaman yakin air bisa mengalir lebih deras. Sendirian, dia menggali dan melubangi batu padas dengan pipa tadi. Lantas, dia tusukkan ke lubang tempat air keluar.
Air tersebut mengalir jernih. Esoknya, baru dia beritakan kepada Kermat, warga Ngadas, dan Jetak. Tapi, sumber air baru itu terlalu jauh dari dua desa. Harus ada jaringan pipa.
Pembangunan pun dimulai. Para pemuda yang ahli memanjat tebing dikerahkan untuk membuat saluran di atas, lalu disambung ke bawah.
Membuat klip pengaman di sepanjang dinding tebing, terus ke bawah. ”Tapi, sebelum itu, masih ruwet lagi, izin dulu ke taman nasional segala macam,” katanya.
Suatu siang, Kastaman tertidur di bawah pohon. Dia bermimpi didatangi salah seorang tokoh leluhur suku Tengger, Joko Kuncung, sang penjaga air.
- Dapat Bisikan Gaib, Remaja 14 Tahun Bunuh Bapak & Nenek di Cilandak Jaksel
- Mata Air
- D'Gonggress, Destinasi Wisata yang Menyajikan Keindahan Alam di Desa Bilebante
- Bibi Bermalam di Rumah, RR Dapat Bisikan Gaib, Masuk Kamar, Sleb Sleb
- Pembunuh Ibu Kandung dan Adik di Solok Memberi Pengakuan Begini
- Pembunuhan Sadis Gegerkan Sulit Air, Pelaku Dengar Bisikan Gaib