Perjuangan Sastrawan Putu Wijaya Melawan Pendarahan Otak

Ingin Tetap Berkarya meski Lewat Lisan

Perjuangan Sastrawan Putu Wijaya Melawan Pendarahan Otak
Putu Wijaya bersama istrinya, Dewi Pramunawati di ruang kencana RSCM Jakarta Foto : dokumentasi keluarga Putu Wijaya for Jawa Pos.
Hingga kini keluarga belum tahu pemicu sakitnya penulis novel Tiba-Tiba Malam itu. Pasalnya, selama ini penulis yang sudah menghasilkan lebih dari 30 novel, 40 naskah drama, dan seribuan cerpen itu tidak pernah sakit parah.

 

"Kami masih bingung apa yang memicu sakitnya Mas Putu. Dia tidak punya hipertensi dan kolesterol," tutur Rista.

 

Yang jelas, keluarga mengetahui Putu pernah tiga kali jatuh. Yakni, saat pentas di Singaraja, Bali; Kudus, Jateng; dan terakhir di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ). Panggung yang tidak kuat membuat alasnya rapuh dan mengakibatkan Putu terperosok. Saat jatuh, Putu menyebut posisinya duduk alias bertumpu pada pantat.

 

"Dulu jatuh seperti itu tidak dikhawatirkan. Karena tidak meninggalkan luka dan tetap baik-baik saja," jelasnya.

 

Sudah sebulan ini sastrawan dan dramawan Putu Wijaya terbaring di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta. Meski begitu, dia tetap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News