Perjuangan Seorang Ibu Penderita Kanker, Tolak Kemoterapi Demi Janinnya

Perjuangan Seorang Ibu Penderita Kanker, Tolak Kemoterapi Demi Janinnya
Perjuangan Seorang Ibu yang Menolak Kemoterapi Karena Lindungi Janinnya

jpnn.com - Menjadi ibu adalah harapan terbesar perempuan asal China, Qiu Yuanyuan. Tapi mengapa dia justru rela tidak mengasuh sendiri bayinya?

Bagi kebanyakan perempuan, menjadi ibu mungkin salah satu impian terbesar. Karenanya ketika dinyatakan hamil, apalagi tak lama setelah menikah, kabar itu menjadi anugerah yang tak terkira. Itu juga yang dirasakan Qiu Yuanyuan (26), presenter game show di stasiun televisi Zhengzhou di China.

Hatinya berbunga-bunga ketika dinyatakan hamil. ”Setelah menikah, menjadi ibu adalah harapan terbesar dia. Karenanya ketika dinyatakan hamil, dia senang sekali,” kata suami Qiu, Zhang Qixuan. Tapi kebahagiaan itu hanya sesaat.

Qiu yang dinyatakan hamil pada Maret lalu, ternyata menerima kabar yang seketika menghancurkan kebahagiaannya. Hasil pemeriksaan fisiknya menyatakan jika dia terkena kanker berbahaya stadium akhir. Seperti pasien kanker lainnya, Qiu Yuanyuan harus menjalani perawatan khusus.

Tapi dia memutuskan untuk tidak berobat demi menjaga janinnya. Meski dia sadar, dengan tiadanya pengobatan, kankernya semakin cepat menyebar ke seluruh tubuh. Dia tidak ingin kemoterapi dan radioterapi yang dijalani mengganggu perkembangan janinnya.

”Dia memilih menyelamatkan bayi kami. Istri saya menyadari tidak semua hal di dunia sempurna dan berjalan sesuai keinginan. Dan dia tidak menyesali keputusan itu,” kata sang suami kepada Zhengzhou Evening News. Menyadari risiko bahwa dia kemungkinan tidak bisa mengasuh lebih lama, Qiu Yuanyuan sangat menikmati momen kehamilannya. (bbs/ade/nyata/jpnn)


Menjadi ibu adalah harapan terbesar perempuan asal China, Qiu Yuanyuan. Tapi mengapa dia justru rela tidak mengasuh sendiri bayinya? Bagi kebanyakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News