Perjuangan Sergey Litvinov, Pemain yang Masih Ditunggak Gaji PSLS Lhokseumawe
Perjuangkan Gaji ke FIFA, Bertahan Hidup Sebagai Pemain Futsal

Empat bulan berlalu, Sergey merasa harus kembali merumput. Dia pun mengiyakan saat ada klub Malaysia DRB Hicom yang menawarinya untuk bergabung dan melakukan trial disana November lalu.
“Tapi tawarannya kurang aku hitung-hitung, lebih baik dengan istriku dengan anakku. Karena itu aku tolak,” tuturnya.
Kini, untuk menyambung hidup, Sergey memilih untuk menjadi pemain futsal. Bukan profesional, tapi main di kompetisi amatir. Meski demikian, pengelolaan liga futsal antar daerah di Rusia Timur Jauh itu disebutnya lebih profesional daripada pengelolaan sepak bola di Indonesia.
“Aku selalu dibayar, lumayan bayarannya. Cukup untuk menghidupi keluargaku. Aku main di klub GDG,” papar ayah satu anak tersebut.
Kini Sergey masih memperjuangkan haknya yang belum terbayar oleh PSLS ke FIFA. Dia harus berjuang karena memang PSSI, abai terhadap kondisinya. Bahkan, lanjutnya, cenderung melindungi klub yang tak bisa memenuhi kewajibannya tersebut.
Karena itu, saat mendengar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang baru, Imam Nahrawi, berani bertindak tegas ke PSSI dan mengawasi sepak bola Indonesia, Sergey bangga. Dia pun menceritakan sosok Imam kepada khalayak bola disana.
“Mudah-mudahan Menpora bisa tegas. Jangan sama seperti PSSI yang tidak tegas ke klubnya,” tegas pemain kelahiran 29 September 1986 tersebut. (upi/mas)
Masih ingat Sergey Litvinov? Pemain asal Rusia yang sempat tak digaji oleh klubnya, PSLS Lhokseumawe, Aceh, dan akhirnya hidup terlantar sampai menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara