Perjuangan Tim Kemenlu Mengevakuasi WNI dari Konflik Yaman

Jadi Saksi Runtuhnya Kantor KBRI Sanaa

Perjuangan Tim Kemenlu Mengevakuasi WNI dari Konflik Yaman
Susapto (mengangkat barang) ikut mengemasi barang WNI yang akan dipulangkan ke Indonesia. Foto: Susapto for Jawa Pos

”Kami berhasil mendapatkan kembali obat-obatan yang disita, tapi rompi anti pelurunya tetap diambil mereka. Kata mereka, kalau kami tetap kukuh akan membawa rompi, lebih baik keluar Yaman saja,” ujar pria kelahiran 1970 itu.

Pada 6 April pukul 18.30 waktu setempat tim akhirnya tiba di Hotel Al Syari, Kota Al Hudaidah, Yaman Barat. Dari sanalah Sapto mulai menjalankan operasi evakuasi. Di antaranya, melakukan pertemuan dengan petinggi-petinggi Houthi untuk meminta informasi dan jaminan kemanan evakuasi WNI.

”Evakuasi kami rencanakan melalui bandara. Karena itu, kami membawa anggota TNI-AU untuk melakukan assessment di sana. Eh, ternyata bagian keberangkatan bandaranya hancur,” jelasnya.

Di Hudaidah Sapto dan tim juga menyisir TKI ilegal yang bekerja di kota itu. ”Kami keliling Hudaidah menggunakan taksi. Tapi, kendaraannya lebih mirip angkot di Jakarta,” ungkapnya.

Tim juga melakukan berkoordinasi untuk mengeluarkan WNI di kota-kota sekitar Hudaidah. Di antaranya, 85 santri di Aden dan 56 WNI dari Sanaa ke Hudaidah. Selama dua minggu proses evakuasi, tim mesti superhati-hati. Pasalnya, peluru berdesingan dan dentuman bom mengancam keselamatan mereka.

’’Tanggal 15 April kami terpaksa memulangkan anggota tim dari unsur Polri dan TNI-AU karena evakuasi tak jadi melalui jalur udara,’’ paparnya.

Enam anggota tim dari Kemenlu kemudian bersiap ke Sanaa, ibu kota Yaman, yang menjadi pusat konflik. Di sana banyak WNI yang minta dievakuasi. Maka, ketegangan kembali terjadi.

Pada 20 April tim sudah berada di KBRI Sanaa. Suara peluru dan bom terus terdengar sepanjang hari. Sekitar pukul 10.30 ada serangan udara bertubi-tubi di gunung samping kantor KBRI. Saat itu di KBRI ada 17 WNI, 6 anggota tim evakuasi, dan beberapa staf KBRI.

Tim evakuasi WNI dari wilayah konflik di Yaman mencatat ’’kesuksesan’’. Jumlah WNI yang harus dikeluarkan pun cukup masal,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News