Perjuangan Tim Kemenlu Mengevakuasi WNI dari Konflik Yaman
Jadi Saksi Runtuhnya Kantor KBRI Sanaa
Seperempat jam kemudian tiba-tiba terdengar dentuman disertai guncangan sangat keras di kantor KBRI. Lalu, kaca-kaca jendela KBRI pecah berantakan, perabotan kantor lainnya ikut hancur.
’’Untung, saya sudah pernah mengikuti pelatihan keselamatan perang dari PBB. Jadi, pas ada ledakan itu, saya langsung melindungi kepala,’’ jelasnya.
Meski begitu, Sapto sempat terlempar beberapa meter dari tempat duduknya. Ada pecahan kaca yang merobek tangan dan kakinya. Sapto pun cepat-cepat menyelamatkan diri sebelum plafon di atasnya runtuh.
”Waktu itu saya langsung lari ke pojokan bersama seseorang. Saya sudah siap kalau akan kejatuhan atap,” ceritanya.
Benar saja, beberapa detik kemudian atap kantor KBRI runtuh diikuti sebagian dindingnya. Pendek kata, kantor KBRI saat itu benar-benar hancur. Untung, tak ada korban jiwa. Hanya, beberapa WNI mengalami luka ringan karena terkena pecahan kaca. Termasuk Sapto. ’’Saya nggak berani jawab SMS istri saya yang menanyakan kabar KBRI terkena bom,’’ jelasnya.
Esoknya (21/4) Sapto memberangkatkan WNI yang tersisa ke rumah aman di Hotel Al Syarif, Hudaidah. Sialnya, pernyataan koalisi negara teluk soal penghentian serangan pun tak terbukti. Rupanya terjadi serangan udara di Bandara Hudaidah, 3 kilometer dari rumah aman.
Setelah beberapa hari berada di Yaman, Sapto dan tim pulang ke Indonesia. Mereka membawa 248 WNI, 34 warga Yaman, 67 warga Malaysia, dan 3 warga Thailand. ’’Itu jumlah yang sangat banyak dalam operasi evakuasi. Kami bangga bisa melakukannya dengan selamat,’’ tandas Sapto. (*/c5/c10/ari
Tim evakuasi WNI dari wilayah konflik di Yaman mencatat ’’kesuksesan’’. Jumlah WNI yang harus dikeluarkan pun cukup masal,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang