Perjuangan Yudiutomo Imardjoko Hidupkan BatanTek yang Hampir Mati
Pilih Pulang meski Digaji Rp 100 Juta di Luar Negeri
Sabtu, 14 Juli 2012 – 00:14 WIB
Hingga saat ini hanya ada delapan negara yang memproduksi radioisotop untuk keperluan medis. Di antaranya Indonesia, Kanada, Australia, Belgia, Belanda, dan Hongaria. Kebutuhan radioisotop di dunia mencapai 12.000 curie per minggu. Kebutuhan itu tumbuh 10 persen per tahun. Artinya, saat ini dibutuhkan reaktor berkapasitas lima kali lipat atau 60.000 curie untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
"Menurut cerita Yudi, dalam pertemuan produsen radioisotop sedunia di Italia dua pekan lalu, produsen asal Kanada menyatakan bahwa mereka akan menghentikan produksi radioisotop karena usia reaktor nuklirnya sudah lebih dari 50 tahun. Mereka sebenarnya sudah membangun reaktor baru, namun dibatalkan oleh pemerintah karena ada kesalahan teknis.
"Padahal, saat ini Kanada memasok 40 persen kebutuhan radioisotop dunia. Kalau mereka berhenti, terbuka peluang sangat besar bagi BatanTek untuk mengambil pelanggan-pelanggan mereka, khususnya di kawasan Asia atau negara yang masih bisa kita jangkau," jelasnya.
Karena itu, meski kini sudah menguasai sebagian besar pasar Asia, BatanTek siap membidik pasar yang jauh lebih besar. Yudi pun menyusun rencana pembangunan reaktor baru dengan kapasitas sampai 22.000 curie per minggu. Saat ini BatanTek baru mampu memproduksi radioisotop 1.600 curie per minggu.
Ilmuwan nuklir di Indonesia termasuk langka, apalagi yang reputasinya sampai diakui dunia. Salah satu yang langka itu adalah Ir Yudiutomo Imardjoko
BERITA TERKAIT
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408
- Melihat dari Dekat Upaya Tanoto Foundation Membentuk Generasi Unggul di TSG 2024