Perjuangkan Persebaya via Garuda Muda
Senin, 16 Desember 2013 – 07:36 WIB

Perjuangkan Persebaya via Garuda Muda
Lebih lanjut, pria beranak satu ini menginginkan suara perlawanannya bisa didengarkan oleh semua pihak. Baik di dalam atau di luar negeri. "Sekalipun kami dari bonek Malaysia melawan PSSI, tetapi kami tetap mendukung timnas. Mungkin dengan cara ini kami bisa menyuarakan perjuangan kami," imbuhnya.
Selama di bekas ibukota Yangon itu, Adhitia merogoh koceknya sendiri untuk menonton laga di Thuwunna Youth Training Centre (YTC) Stadium, Yangon. Bukan hanya itu, untuk biaya hidup di Yangon pun dia juga harus mengeluarkan uang jutaan Rupiah. Baik untuk membeli tiket pesawat pulang pergi Malaysia-Myanmar.
Pun demikian dengan biaya penginapan di Yangon. "Bahkan saya sampai dimarahi istri karena lebih memilih menghabiskan banyak uang untuk menonton pertandingan di Myanmar ketimbang pulang ke Surabaya. Tetapi, tidak apalah, yang penting saya di sini saja sudah jadi perjuangan bagi saya," pungkasnya. (ren/dra)
PERLAWANAN Persebaya 1927 kepada PSSI bukan hanya dilakukan di tanah air saja. Di luar negeri pun juga ada perjuangan untuk mendukung perlawanan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Jadi Sponsor Utama PBSI, BNI Dukung Tim Bulutangkis Indonesia Berlaga di Sudirman Cup 2025
- Liga 1: Andre Rosiade Merasa Semen Padang Sudah Diatur untuk Degradasi
- Fadil Imran Punya Target Tinggi, Fajar Alfian Cs Harus Tembus Final Sudirman Cup 2025
- Tanpa Jorji, Fajar Alfian cs Raih Kemenangan di Pertandingan Simulasi Sudirman Cup 2025
- Sudirman Cup 2025: Ini Target dari Menpora Dito Ariotedjo
- Menpora Dito Punya Harapan Besar Terhadap Kepengurusan Baru BWF