Perjuangkan Persebaya via Garuda Muda

Perjuangkan Persebaya via Garuda Muda
Perjuangkan Persebaya via Garuda Muda
Lebih lanjut, pria beranak satu ini menginginkan suara perlawanannya bisa didengarkan oleh semua pihak. Baik di dalam atau di luar negeri. "Sekalipun kami dari bonek Malaysia melawan PSSI, tetapi kami tetap mendukung timnas. Mungkin dengan cara ini kami bisa menyuarakan perjuangan kami," imbuhnya.

 

Selama di bekas ibukota Yangon itu, Adhitia merogoh koceknya sendiri untuk menonton laga di Thuwunna Youth Training Centre (YTC) Stadium, Yangon. Bukan hanya itu, untuk biaya hidup di Yangon pun dia juga harus mengeluarkan uang jutaan Rupiah. Baik untuk membeli tiket pesawat pulang pergi Malaysia-Myanmar.

 

Pun demikian dengan biaya penginapan di Yangon. "Bahkan saya sampai dimarahi istri karena lebih memilih menghabiskan banyak uang untuk menonton pertandingan di Myanmar ketimbang pulang ke Surabaya. Tetapi, tidak apalah, yang penting saya di sini saja sudah jadi perjuangan bagi saya," pungkasnya. (ren/dra)

PERLAWANAN Persebaya 1927 kepada PSSI bukan hanya dilakukan di tanah air saja. Di luar negeri pun juga ada perjuangan untuk mendukung perlawanan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News