Perjumpaan Nenek-Cucu Setelah 5 Tahun Terpisah Akibat Rezim ISIS
"Oh, sayang, aku sangat merindukanmu," seru Nettleton sambil memegangi cucunya.
Photo: Humzeh Sharrouf di kamp pengungsi al-Hawl. (ABC News: David Maguire)
Sekitar setengah jam kemudian, Zaynab tiba, dan reuni yang penuh air mata gembira berulang.
"Sudah kubilang aku akan datang, aku sudah bilang aku akan datang," tawa Nettleton ketika Zaynab menangis dan jatuh ke pelukan neneknya.
Keluarga itu masuk ke dalam tenda. Nettleton menyeret koper merah tua yang penuh dengan hadiah - cokelat favorit anak-anak itu dari Australia, boneka untuk si balita, senter kepala untuk Humzeh, serta makanan, persediaan medis, dan pakaian.
Keluarga itu tinggal bersama selama berjam-jam, berpelukan dan berbicara tentang lima tahun terakhir dan masa depan mereka - mereka berharap untuk kembali ke Australia.
Setelah lima tahun hening, hidup Karen Nettleton tiba-tiba menjadi riuh dengan suara dan gerakan.
Pejabat Australia mengatakan kepada Nettleton bahwa anak-anak itu akan segera dibebaskan dari al-Hawl ke pengasuhannya sehingga mereka bisa kembali ke Australia, meskipun tidak jelas kapan hal itu terealisasi.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan