Perkara Bandar Narkoba kok Masih Mandek
jpnn.com - SURABAYA – Kasus narkoba yang melibatkan polisi sudah sampai di tingkat final. Aiptu Abdul Latif, Indri Rahmawati, dan Tri Diah Torrisiah alias Susi tetap dihukum mati.
Namun, bandar narkoba yang melibatkan ketiganya dalam kasus itu belum juga diadili. Dia adalah Hadi Sunaryo alias Yoyok. Tim jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya yang menangani perkara itu berharap kasus tersebut segera bergulir ke pengadilan.
Tapi, harapan itu bakal sulit terwujud. Sebab, berkas perkara Yoyok belum juga sampai ke tangan jaksa. Padahal, sudah hampir tiga bulan berkas perkara milik napi yang pernah mendekam di Lapas Nusakambangan itu dikembalikan oleh jaksa kepada penyidik.
Tujuannya, berkas dilengkapi karena masih ada yang kurang. Kelengkapan tersebut diperlukan untuk menyatakan berkas sempurna (P-21). Jaksa pun berencana mengirim surat kepada penyidik.
Tujuannya, menanyakan perkembangan penanganan berkas perkara milik napi yang kini mendekam di Lapas Kelas I Surabaya itu.
"Secepatnya akan kami kirim surat (P-17, Red)," kata Kajari Surabaya Didik Farkhan Alisyahdi.
Didik tidak mengetahui alasan lamanya proses melengkapi berkas itu. Padahal, menurut dia, petunjuk jaksa tidak sulit. Cukup gampang untuk dilaksanakan.
Penyidik hanya diminta untuk melengkapi berkas dengan keterangan para saksi yang disumpah. Bukan sekadar keterangan pada berkas perkara yag sudah melewati tahap persidangan.
Beberapa di antara keterangan saksi yang perlu disampaikan di bawah sumpah adalah milik tiga terdakwa dalam kasus yang sama. Yakni, Aiptu Abdul Latif, Indri Rahmawati, dan Susi.
Mereka bertiga telah dijatuhi hukuman pidana berupa vonis mati. Baik di tingkat pengadilan pertama maupun banding. Saat ini Indri dan Susi berada di Lapas Wanita Malang. Sedangkan Latif menempati Lapas Kelas II-A Sidoarjo.
Melengkapi berkas sebenarnya cukup mudah. Penyidik bisa datang langsung ke lapas untuk menemui para saksi. Mereka dimintai keterangan lagi yang perlu ditambahkan dan disumpah.
- Kodam Udayana Dicatut Penipu, Begini Kasusnya
- Tenaga Honorer Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Mencapai Rp 433 Juta
- Brigjen Pol Faizal Rahmadani: Kejar, Tangkap Aske Mabel Hidup atau Mati
- 2 Tahun Berlalu, Kematian Iwan Boedi Masih Misteri, Polisi: Tantangan Berat
- Aipda Robig Didampingi 7 Kuasa Hukum, Ada Kata Kasihan Keluarga Korban dan Pelaku
- Kasus Agus Buntung Diduga Perkosa Mahasiswi, Ibunya Terlibat?