Perkara Bioremediasi Dinilai Sarat Upaya Kriminalisasi
Kamis, 18 April 2013 – 19:41 WIB
"Apa iya kontraktor bioremediasi berkonspirasi dengan 7000 karyawan CPI dan penduduk setempat yang setiap hari melihat pengerjaan proyek itu? Pengerjaan proyek itu setiap hari bisa dilihat," tegasnya.
Ditambahkannya pula, tidak ada perhitungan kerugian negara dalam proyek bioremediasi yang didanai dengan cost recovery itu. Diakuinya, Edison Effendi yang dijadikan saksi ahli oleh Kejaksaan Agung dalam mengusut dugaan korupsi kasus bioremediasi, justru pernah dua kali ikut tender proyek itu di PT CPI. "Tapi kita anggap tak layak," sambungnya.
Perkara bioremediasi ini sudah menyeret tiga karyawan Chevron sebagai terdakwa. Sedang dua terdakwa lainnya dari rekanan Chevron, yakni Direktur PT Green Planet Indonesia (GPI) Ricksy Prematuri dan Direktur Utama PT Sumagita Jaya, Herland bin Ompo.
Diskusi itu juga menampilkan pengakuan Ricsky melalui rekaman video. Sebab, Ricksy yang saat ini menjadi terdakwa sudah ditahan sejak masih menyandang status tersangka.
JAKARTA - Perkara dugaan korupsi bioremediasi di PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang kini bergulir di Pengadilan Tipikor Jakarta, dinilai sarat
BERITA TERKAIT
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran
- Gandeng Resinergi, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif dari Sampah Perkotaan
- Legislator NasDem Tawarkan Solusi Ini Demi Menyejahterakan Petani
- Ray Rangkuti Tantang KPK Bidik Orang di Lingkaran Kekuasaan terkait Kasus DJKA
- Dirjen Bina Keuangan Daerah Terima Penghargaan dari Kementerian BUMN
- Megawati Tak Bermusuhan dengan Prabowo, Tetapi Bakal Jaga Jarak