Perkawinan Anak untuk Membayar Utang Ortunya
jpnn.com, INDRAMAYU - Penyebab terjadinya perkawinan anak sebagian besar adalah karena faktor ekonomi. Namun, ada juga disebabkan “kecelakaan” akibat pergaulan bebas. Padahal, dampak perkawinan anak sangat tidak menguntungkan.
Utoyo Prie Achdi, INDRAMAYU
Seperti dialami oleh salah seorang perempuan warga Indramayu, inisial EW. Dia mengaku menikah pada usia 16 tahun dan sekarang sudah memiliki satu anak.
EW berasal dari keluarga nelayan kecil yang hidup pas-pasan. Suatu ketika dia diminta oleh orang tuanya untuk menikah dengan seorang lelaki.
Padahal dia mengaku masih ingin melanjutkan sekolah. Sementara calon suaminya adalah seorang duda beranak satu.
EW tidak bisa menolak kemauan orang tuanya, yang memang menginginkan anaknya untuk menikah dengan seorang juragan.
Harapannya tentu saja akan bisa hidup lebih baik dibandingkan sebelumnya.
“Saya tidak bisa menolak keinginan orang tua yang menyuruh saya menikah saat usia masih sangat muda,” tuturnya.
Kisah perkawinan anak yang dialami EW, yang berasal dari keluarga nelayan kecil yang hidup pas-pasan. Calon suaminya adalah seorang duda beranak satu.
- 10 Ribu Tabung Gas Elpiji Oplosan Hasil Sitaan di Indramayu Dibawa Polda Jabar ke Bandung
- Bupati Nina Agustina Anggarkan Rp 13 Miliar untuk Guru Madrasah, Jadi yang Terbesar di Indonesia
- Begini Misi Lucky Hakim untuk Membangun Indramayu
- Tumit Zaytun
- Pengamat: Bupati Nina Agustina Pemimpin Perempuan yang Tangguh
- Gerindra Indramayu Tolak Lucky Hakim Jadi Calon Bupati, Dianggap Tak Punya Etika