Perkawinan Syeh Puji-Ulfa yang Sarat Kontroversi
Istri Pertama di Ruang Utama, Istri Kedua di Paviliun
Senin, 27 Oktober 2008 – 02:27 WIB
Menjelang Lebaran lalu pengusaha nyentrik itu membagi zakat mal secara terbuka senilai Rp 1,3 miliar di desanya. Tak ada yang tahu pasti berapa omzet PT Silenter. Namun, jumlah zakat mal dan gaya hidup Syeh Puji bisa menjadi salah satu indikatornya. Di areal itu terdapat ruang berdinding kaca –mirip showroom– untuk menyimpan mobil-mobil Syeh Puji.
Total dia memiliki sembilan mobil, yakni lima BMW, dua Mercedes Benz, serta masing-masing sebuah Nissan X-Trail dan Kijang Innova. Di luar X-Trail dan Innova yang sehari-hari dia pakai, mobil-mobil BMW dan Mercedes Benz itulah yang disimpan di ”showroom” khusus tersebut. Dari beberapa koleksi itu, yang terbaru adalah sebuah Mercy merah yang dia beli seharga Rp 2,5 miliar.
Kehadiran Lutfiana Ulfa, 12, sebagai istri kedua, seperti pengakuan Syeh Puji, juga dimaksudkan sebagai proses ”regenerasi” di PT Silenter. Gadis itu dijanjikan akan dikader menjadi general manager (GM) di sana, karena istri pertama Syeh Puji, Umi Hanni, lebih fokus mengelola pondok pesantren.
B. Agung Ngadelan, salah seorang tim panitia pencari pendamping (istri) Syeh Puji, mengakui bahwa Ulfa punya kelebihan di atas rata-rata gadis seusianya. Selain berprestasi di sekolah, bocah kelahiran 3 Desember 1995 itu selalu masuk peringkat sejak kelas 1 SD. ”Nilai rata-ratanya 8,5. Dia bisa mendampingi Syeh Puji untuk memimpin perusahaan,” kata salah seorang pengajar di SMP Theresiana di Sumowono itu.
Syeh Puji selalu beralasan menikahi Lutfiana Ulfa yang masih di bawah umur itu dengan niat baik. Tapi, apakah ”niat baik” saja cukup
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408