Perkembangan Industri Otomotif Stagnan, Ahli Hukum Persaingan Usaha Ungkap Penyebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Target pemerintah pada sektor industri otomotif kembali menemui batu sandungan.
Kali ini, batu sandungan tersebut berasal dari rantai pasok distribusi.
Salah satu dampak dari minimnya atensi tersebut adalah kasus-kasus pembatasan distribusi dengan dalih perjanjian eksklusif (keagenan).
Akibatnya, industri otomotif mengalami stagnansi selama hampir satu dekade.
Sejak 2013, penjualan mobil domestik bertahan di angka 1 juta unit per tahun.
Mengawali tahun ini, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan mobil secara wholesales pada Januari hingga Maret 215.069 unit.
Jika dibandingkan secara year on year penurunannya mencapai 23,9 persen. Dengan kata lain, tahun lalu pada periode yang sama, berhasil menjual 282.601 unit.
Data lain juga menunjukkan penurunan penjualan mobil.
Ahli Hukum Persaingan Usaha dari Universitas Pelita Harapan Dian Parluhutan mengungkap penyebab perkembangan industri otomotif di Indonesia mengalami stagnasi
- Bea Cukai Berikan Fasilitas Kawasan Berikat untuk Produsen Tas Jinjing di Jepara
- VKTR Rilis Laporan Keuangan
- ISACA Indonesia Lantik Kepengurusan, Harun Al Rasyid Pertegas Soal Peningkatan IT GRC
- Hadir di Indonesia, Adecco Siap Bawa Standar Global untuk Ketenagakerjaan
- Presiden Prabowo Minta Deregulasi Genjot Daya Saing dan Investasi Industri Padat Karya
- Great Eastern Life Indonesia-OCBC Luncurkan GREAT Legacy Assurance, Ini Keuntungan & Manfaatnya