Perkembangan Kasus Heboh Wanita Tanpa Busana ke Bandara

Perkembangan Kasus Heboh Wanita Tanpa Busana ke Bandara
Pengendara motor tanpa busana, Rus alias Dona (27), (rambut dikuncir) diperiksa di Unit PPA Polresta Pontianak, Senin (16/1) siang. Foto: OCSYA ADE CP/Rakyat Kalbar/JPNN.com

Ia seorang psikolog yang kini berkerja di klinik psikologis RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie.

"Dalam jangka waktu yang panjang, penggunaan narkoba bisa mempengaruhi syaraf otak, yang kemudian akan menimbulkan gangguan kejiwaan,” terang dia ketika Rakyat Kalbar meminta pendapatnya.

Lanjutnya, gangguan kejiwaan apa yang muncul itu bergantung banyak faktor. Mulai dari berapa lama menggunakan, berapa dosisnya, apa yang dia alami, kepribadiannya, dan sebagainya.

Apakah bisa sampai berkendara bugil? “Ya, bisa saja terjadi. Tapi tidak semua pengguna narkoba akan melakukan dan mengalami hal itu ya", terang Maria.

Pada umumnya, ia menyebut, seseorang yang tanpa busana di depan publik bisa karena stres berat atau karena gangguan jiwa berat (psikotik).

“Kalau pengguna narkoba sampai telanjang, berarti dosis obatnya sudah sampai merusak kesadaran dan dia tidak dapat mengontrol perilakunya,” paparnya.

Imbuh Maria, "Sebenarnya, berdasarkan kode etik psikolog, saya tidak boleh menjelaskan sesuatu yang tidak ditangani langsung. Jadi, untuk tahu kenapa si perempuan itu naik motor tanpa busana, harus ada pemeriksaan psikologi juga”.

Di sisi lain, Kasat Reskrim Polresta Pontianak, melalui Kanit Ekonomi Iptu Siko menduga Dona mengalami depresi.

Rusmiati alias Dona (27), wanita yang bermotor tanpa busana sehelai benang pun, dibawa penyidik Unit PPA Sat Reskrim Polresta Pontianak ke RS Bhayangkara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News