Perkembangan Terbaru Kasus Deki Susanto Ditembak Mati Polisi
jpnn.com, PADANG - Pria bernama Deki Susanto ditembak mati oleh anggota kepolisian pada Rabu (27/1) di Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
Nama Deki sebelumnya masuk daftar pencarian orang (DPO) jarena terlibat kasus perjudian.
Istri dan keluarga almarhum Deki meminta pendampingan Komnas HAM Perwakilan Sumatera Barat untuk mengawal kasus tersebut.
Kuasa hukum keluarga, Guntur Abdurrahman, di Padang, Rabu (3/2), mengatakan pihaknya meminta Komnas HAM dapat terus mengawal proses penembakan ini, sehingga proses penegakan hukum dapat adil dan objektif.
"Kami ingin Komnas HAM turut mengawal, agar proses penegakan hukum ini adil, objektif dan tidak membiarkan proses ini berlarut-larut. Kedua, kami meminta Komnas HAM mengawal agar adanya jaminan pemulihan dan psikis korban," katanya pula.
Ia mengatakan permintaan yang disampaikan telah diterima Komnas HAM dan sepakat secara bersama untuk mengawal kasus ini.
"Kami mendapat respons cepat dari Ketua Komnas HAM Provinsi Sumbar Sultanul Arifin. Kami berterima kasih. Ternyata, beliau sudah monitor perkara ini sejak awal," ujarnya pula.
Ketua Komnas HAM Perwakilan Sumbar Sultanul Arifin mengatakan, pihaknya belum dapat menyatakan hasil kesimpulan apakah kasus ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Namun dugaan sementara dalam kasus ini ada "extra judicial killing".
Kasus tewasnya Deki Susanto karena ditembak polisi, menggelinding ke Komnas HAM.
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, soal Kondisi AKP Dadang
- Polisi Tembak Polisi Mencoreng Institusi Bhayangkara, Harus Diusut Tuntas
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Melawan Polda Jatim, Residivis Pencurian Motor Ditembak Mati