Perkembangan Terbaru Kasus Produksi Uang Palsu dari Kampus UIN Alauddin
"Alhamdulillah tidak jadi. Jadi, dana ini, uang yang dicetak akan di pakai untuk itu (serangan fajar), tetapi tidak jadi, tidak ada partai yang mencalonkannya. Walaupun nanti, disebarkan dengan uang palsu supaya bisa memilih yang bersangkutan, ternyata karena itu uang palsu, maka tidak jadi," katanya membeberkan.
Diduga tersangka dan jaringannya sudah mulai mendapatkan gambaran tentang memproduksi upal, kemudian membeli mesin cetak termasuk bahan pendukungnya untuk mencetak upal berskala besar.
Selanjutnya mulai mempromosikan di WhatsApp Grup (WAG) setelah berhasil mencetak.
"Pada Oktober 2022 sudah membeli alat cetak dan pemesanan kertas. Kemudian, 2024 kemarin bulan Mei sudah mulai produksi, sekitar Juni sudah ketemu di antara mereka. Ada saling kerja sama di antara mereka untuk proses pembuatan dan diviralkan melalui grup WhatsApp, jadi ditawarkan WA di grup," katanya.
Mantan Kapolrestabes Makassar ini bilang, pada September 2024, komunikasi dengan tersangka AI mulai berjalan selanjutnya mengangkut peralatan ke dalam kampus II UIN Alauddin guna mencetak uang palsu tersebut.
"Sudah komunikasi dengan AI untuk mengangkut peralatan, untuk membuat uang palsu di TKP berikutnya (TKP 2). Ada juga yang sempat rusak, nilainya Rp40 juta uang kertas, telah di bakar semua," ucapnya
Selanjutnya, pada Ahad 22 November 2024, produksi uang palsu ini berjalan mulus bahkan sudah berhasil dicetak banyak. Lalu di mulai penyerahan upal itu senilai Rp 150 juta hingga Rp 250 juta untuk diedarkan melalui jual beli. Sistemnya penjualnya, satu banding dua, atau 10 uang asli, 20 uang palsu.
"Terakhir ditangkap menyerahkan uang palsu Rp 200 juta dan menghentikan aktivitas karena mereka sempat tahu polisi melakukan penyelidikan pada akhir November 2024," tutur Yudhiawan.
Polda Sulawesi Selatan menyampaikan perkembangan terbaru kasus produksi uang palsu di dalam kampus UIN Alauddin di Gowa, Sulsel.
- Heboh Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Makassar, 15 Orang Tersangka
- Perkembangan Terbaru Kasus Polisi Tembak Polisi
- Perkembangan Terbaru Kasus Oknum Polisi Membiarkan Anaknya Menganiaya Korban
- Mangkir Panggilan Pertama, Selebgram Ajudan Pribadi Kembali Dipanggil Polda Sulsel
- Bareskrim Polri Sampaikan Perkembangan Terbaru Kasus Panji Gumilang
- Perkembangan Terbaru Kasus Denny Indrayana Soal Kebocoran Putusan MK