Perkembangan Terbaru Pembangunan Smelter Freeport
Sebelumnya, ada banyak pertimbangan lokasi selain Gresik untuk membangun smelter tersebut. Misalnya, Papua dan Nusa Tenggara Barat (NTB.
Pada akhirnya, pemilihan Gresik, tepatnya di kawasan industri terpadu Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), didasarkan pada pertimbangan pasokan energi seperti listrik, lokasi yang strategis, dan kapasitas smelter.
Di Gresik, limbah smelter dapat dimanfaatkan untuk produksi pupuk maupun semen.
Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Bambang Gatot menuturkan, pemerintah akan mengevaluasi perkembangan pembangunan smelter setidaknya enam bulan sekali.
’’Jika perkembangannya tidak sesuai dengan yang disampaikan ke pemerintah, izin ekspornya bakal dicabut,’’ tegasnya.
Pemerintah melalui tim pengawas independen (independent verificator) memastikan perusahaan membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian sesuai dengan jadwal.
Jika perusahaan bisa membangun smelter sesuai dengan rencana yang dimasukkan kepada pemerintah, izin ekspor tetap diberikan.
’’Sebaliknya, jika tidak, izin ekspornya bisa dicabut. Namun, membangun smelter tetap harus dilanjutkan,’’ tuturnya.
PT Freeport Indonesia (PT FI) terus mengebut pembangunan smelter setelah melakukan divestasi saham ke PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
- Pertamina dan Kementerian ESDM Gelar Sertifikasi Local Hero Desa Energi Berdikari
- Nyali Besar
- Sidang Korupsi Timah: Suparta Diberi Pidana Tambahan, Penasihat Hukum Minta Dipertimbangkan
- Wujud Komitmen Ketahanan Energi, Pertamina Tambah 31 Titik Baru BBM Satu Harga
- Korupsi Timah, 2 Petinggi Smelter Swasta Dituntut 14 Tahun Penjara
- Menko Airlangga Puji Smelter Merah Putih Ceria Group