Perkembangan Terkini di Gaza: Gencatan Senjata Hamas - Israel Dimulai, Biden Menyampaikan Janji
jpnn.com, GAZA - Terjadi kesepakatan antara Hamas dan Israel untuk melakukan gencatan senjata, dimulai Jumat (21/5) pada jam yang ditentukan oleh mediator Mesir.
Presiden AS Joe Biden berjanji akan menyelamatkan kehancuran akibat pertempuran terparah dalam beberapa tahun terakhir, dengan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Hitungan mundur gencatan senjata pukul 02:00 waktu setempat, roket Palestina masih berlanjut dan Israel meluncurkan setidaknya satu serangan udara.
Masing-masing pihak mengaku siap membalas pelanggaran gencatan senjata apa pun oleh pihak lawan. Kairo mengatakan akan mengutus dua delegasi guna memantau gencatan senjata.
Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, merencanakan perayaan publik atas apa yang disebutnya sebagai kemenangan atas musuh yang lebih kuat secara militer dan ekonomi.
Di Israel ketenangan terasa pahit.
"Bagus bahwa konflik akan berakhir, namun sayangnya saya merasa kita tidak punya banyak waktu sebelum eskalasi berikutnya," kata Eiv Izyaev, insinyur berusia 30 tahun, di Tel Aviv.
Sejak pertempuran berlangsung pada 10 Mei, pejabat kesehatan di Gaza menyebutkan bahwa 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, tewas dan lebih dari 1.900 orang terluka akibat bombardir udara. Israel mengaku telah menewaskan setidaknya 160 petempur di Gaza.
Gencatan senjata antara Hamas dan Israel dimulai Jumat, simak juga kalimat Joe Biden.
- Penyerangan RS Indonesia di Gaza Tak Bisa Dibiarkan, Mardani Desak PBB Bersikap
- 50 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Dekat RS Kamal Adwan
- Gencatan Senjata Mandek, Hamas Salahkan Israel
- Ayu Aida, Pengusaha dan Penulis Buku yang Mengabdikan Hidup untuk Dukung Palestina
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Tentara Israel Tempatkan Kotak Bahan Peledak di Dekat Rumah Sakit Gaza