Perkembangan Terkini Pembangunan Bendungan Ciawi
jpnn.com, BOGOR - Direktur Utama PT Brantas Abipraya Bambang E Marsono mengatakan, Bendungan Ciawi merupakan bendungan kering pertama di Indonesia yang dibangun oleh pihaknya.
Dia mengatakan hal itu saat Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP KAGAMA) menyelenggarakan kegiatan KAGAMA Yuk Motret II di Bendungan Ciawi, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor akhir pekan lalu.
Bambang menjelaskan, bendungan itu mulai dibangun pada Desember 2016.
“Diharapkan akhir 2020 secara keseluruhan bendungan ini sudah dapat berfungsi ikut mengendalikan debit Ciliwung yang menuju Jakarta, walaupun secara kontraktual baru akan berakhir pada Mei 2021” kata Bambang.
Dia menambahkan, realisasi pekerjaan sampai dengan 7 Februari 2020 sudah mencapai 45,02 persen.
“Bendungan Ciawi dibangun dalam rangka pengendalian banjir di wilayah hulu, DKI Jakarta,” terangnya.
Ketua PP KAGAMA Bidang Fasilitasi Alumni UGM itu menambahkan, luas lahan yang dibebaskan guna membangun bendungan dengan kapasitas tampung air enam juta meter kubik ini adalah 78 hektare.
Sementara itu, area konstruksinya seluas 20 hektare. Dalam area konstruksi tersebut ada tiga bangunan utama, yakni bangunan pengelak, spillway, dan bendungan utama.
Direktur Utama PT Brantas Abipraya Bambang E Marsono mengatakan, Bendungan Ciawi merupakan bendungan kering pertama di Indonesia yang dibangun oleh pihaknya.
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya
- Siap Diresmikan Presiden, Brantas Abipraya Percantik Kawasan Wisata Borobudur
- China State Unggulkan PT Brantas Abipraya untuk Kerja Sama Investasi dan Infrastruktur
- Gandeng Kagama, BPVP Belitung Ingin Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja
- Danone Indonesia-KAGAMA Dorong Pengelolaan Lingkungan & Kesehatan Masyarakat
- Ganjar Berakhir Pekan Bareng Kagama, Lari Keliling Ancol, Seru