Perketat Screening di Embarkasi
Cegah Jamaah Haji Melahirkan di Tanah Suci
"Kami sedang proses untuk menyelesaikan SPLP (surat pengganti laksana paspor) untuk bayinya. Semoga saja dalam sepekan ke depan sudah bisa pulang ke tanah air," kata Arsyad Hidayat, kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi.
Saat ditemui tim Media Center Haji (MCH) Indonesia di BPHI, pasutri Jaman-Ika tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Sejauh ini bayinya dalam keadaan sehat. "Alhamudillah, baik-baik," kata Jaman.
Jaman mengakui, istrinya memang menyembunyikan kehamilan mulai saat pemeriksaan kesehatan di tanah air hingga di Saudi. Itu dilakukan lantaran niat yang kuat ingin menunaikan ibadah haji. Terlebih, mereka sudah menabung bertahun-tahun. "Kami terpaksa tidak jujur karena sudah antre mau haji tiga tahun," ungkapnya.
Soal nama bayi yang dipilih, Ika menyatakan sejak awal memiliki gambaran, kalau perempuan, anaknya akan diberi nama Marwah. Sebab, nama itu menjadi bentuk kenangan saat bisa berhaji. Marwah merupakan nama salah satu bukit yang dilewati jamaah haji saat melaksanakan prosesi sai. "Kemudian, ada usul dari teman-teman ditambahi Makiyyah saja karena lahir di Makkah," ujarnya.
Mereka tidak menyangka bayinya akan lahir di tanah haram. Sebab, perkiraannya, bayi akan lahir pada awal Desember. Rupanya, kandungan berusia tujuh bulan sudah lahir. "Mungkin karena kelelahan," ujar Ika.
Setelah kelahiran bayi Makiyyah, Ika mengaku tidak berencana memiliki anak lagi. Sebab, usianya sudah terbilang tua. Ibu tiga anak itu juga sudah punya satu cucu. "Sudah, ingin istirahat. Kami juga terima kasih dan mohon maaf kepada semuanya karena ikut repot. Kami ingin bisa segera pulang ke Indonesia," katanya.
Sementara itu, gelombang kepulangan jamaah dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, ke tanah air terus mengalir. Demikian pula jamaah gelombang kedua yang bergerak dari Makkah ke Madinah. Sampai pukul 11.00 kemarin jamaah yang sudah berangkat ke Jeddah sudah 111 kloter atau sekitar 45.404 jamaah. Dari jumlah itu, 90 persen sudah tiba di tanah air.
Adapun jamaah yang sudah bergerak dari Makkah ke Madinah sudah 45 kloter atau 18.107 jamaah. Dengan begitu, jumlah jamaah yang masih berada di Makkah masih 60 persen dari total 160 ribu jamaah. Pergerakan terakhir jamaah dari Makkah akan dilakukan pada 8 November. Saat itulah jamaah Indonesia sudah kosong di Makkah.
MAKKAH - Kasus jamaah haji melahirkan di Tanah Suci mendapat perhatian lebih serius dari tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Untuk musim haji mendatang,
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Menyerap Aspirasi demi Melahirkan Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelaran Coding Masuk ke Kurikulum SD-SMP, Simak
- Irjen Aan Suhanan Ungkap Fakta Terbaru Soal Kecelakaan di Tol Cipularang