Perkiraan Bank Dunia tentang Pemulihan Ekonomi Indonesia, Sabar ya

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Dunia Kawasan Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo menyatakan percepatan vaksinasi dan pengujian untuk mengendalikan COVID-19 dapat membangkitkan kegiatan ekonomi.
Bank Dunia memperkirakan Indonesia dan Filipina akan mampu melakukan vaksinasi terhadap lebih dari 60 persen penduduk mereka pada awal pertengahan tahun depan.
Jika vaksinasi sudah mencapai 60 persen jumlah penduduk maka kegiatan ekonomi dapat dipulihkan kembali bahkan melipatgandakan angka pertumbuhan pada tahun berikutnya.
“Vaksinasi tidak menghilangkan infeksi. Namun mengurangi angka kematian secara signifikan sehingga kegiatan ekonomi dapat dilakukan lagi,” kata Aaditya Mattoo dalam World Bank East Asia and Pacific Economic Update Briefing di Jakarta, Selasa (28/9).
Dia mengatakan Kawasan Asia Timur dan Pasifik perlu melakukan upaya serius dalam empat bidang untuk menangani COVID-19 yang berkepanjangan yakni mengatasi keraguan tentang vaksin dan keterbatasan kapasitas distribusi.
Selain itu meningkatkan pengujian, pelacakan dan isolasi untuk mengendalikan infeksi serta meningkatkan produksi vaksin regional untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan impor.
“Terakhir yaitu memperkuat sistem kesehatan untuk mengatasi berkepanjangannya penyakit ini,” ujarnya.
Dia mengatakan kenaikan kasus COVID-19 menyebabkan perusahaan-perusahaan kehilangan aset dan menunda investasi yang produktif dengan dampak terparah dialami oleh perusahaan kecil.
Bank Dunia menyampaikan perkirakan mengenai capaian vaksinasi COVID-19 dan pemulihan ekonomi Indonesia.
- Bicara di Bursa, Misbakhun Tegaskan MBG Program Mulia
- Vaksinasi Hepatitis A Bagi Atlet Muda untuk Prestasi Lebih Gemilang
- Kemal Akbar Sebut Jemaah Haji dan Umrah Tetap Perlu Vaksinasi, Begini Alasannya
- Hadiri Rakor Lintas Kementerian, Menteri Iftitah Akan Permudah Penyelesaian Aduan Lahan
- Ada Diskon Hingga 20 Persen untuk Pelayanan Kesehatan di inHarmony Tower
- YLKI: Diskon Listrik 50% Beri Manfaat untuk Daya Beli dan Pemulihan Ekonomi Masyarakat