Perkonomian Dunia dalam Bahaya
Jumat, 17 Oktober 2008 – 08:00 WIB
WASHINGTON - Badai di pasar finansial global belum reda, kekhawatiran terus melanda dunia. Ini seiring menguatnya sinyal bahwa ekonomi dunia ada dalam bahaya karena kehilangan keseimbangan. Hal itu menyusul keluarnya laporan baru kemarin bahwa ekonomi AS, yang telah tersandung, kemungkinan dibelit lebih banyak lagi masalah. Aksi melepas saham besar-besaran juga meluas di bursa Asia lain. Indeks di Tokyo sempat terjun bebas pada perdagangan awal kemarin hingga lebih dari 10 persen. Saham di Korsel terpuruk 7 persen. Indeks Hang Seng di Hongkong turun 6 persen.
Para investor menjadi kecil hati pada perdagangan Kamis (16/10) dengan keluarnya pengumuman dari Departemen Perdagangan AS bahwa penjualan ritel turun 1,2 persen pada periode September. Data itu dianggap tanda bahwa dampak negatif pasar kredit mulai mempengaruhi belanja konsumen. Pada hari yang sama, Beige Book (Buku Putih) berisi proyeksi kondisi bisnis versi bank sentral AS atau US Federal Reserve (The Fed) mengatakan bahwa perekonomian AS akan terus melambat pada awal musim gugur.
Indeks utama Jepang, Nikkei 225, kembali turun 10 persen dalam perdagangan kemarin. Sementara indeks Dow Jones tergerus 733,08 poin atau 7,9 persen dan ditutup pada level 8,577.91 Rabu (15/10).
Baca Juga:
WASHINGTON - Badai di pasar finansial global belum reda, kekhawatiran terus melanda dunia. Ini seiring menguatnya sinyal bahwa ekonomi dunia ada
BERITA TERKAIT
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan