Perkuat Daya Saing Anak Muda Lewat Youth Involvement Forum
Hal ini diperkuat dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan tren peningkatan pengangguran lulusan SMK per Februari pada 2015-2017.
“Kondisi ini menunjukkan adanya indikasi minimnya penyerapan tenaga kerja karena gap kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan industri,” kata Amizar, Jumat (24/11).
Dia menambahkan, kondisi itu menuntut SDM yang inovatif, kreatif, dan berdaya saing di semua sektor.
Caranya dengan membangun kesadaran dan tanggung jawab link and match di berbagai sektor.
Hal itu bertujuan supaya SDM yang lahir dari institusi pendidikan bisa sejalan dengan kebutuhan pasar usaha dan industri.
Menurut Amizar, politicall will pemerintah sebenarnya sudah ada dengan keluarnya Inpres nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK dan rangka peningkatan kualitas dan SDM Indonesia.
Akan tetapi, implementasi masih lambat. Bahkan, keberadaan inpres tersebut belum diketahui oleh banyak instansi teknis.
“Youth Involvement Forum hadir untuk menjembatani itu. Mewujudkan partisipasi aktif generasi muda dan stakeholder dalam gerakan ini. Kegiatan ini diikuti oleh guru produktif SMK, usahawan muda, pegiat pendidikan vokasi, mahasiswa dalam dan luar negeri,” tegas Amizar. (jos/jpnn)
Perkembangan teknologi yang sangat pesat menuntut sumber daya manusia (SDM) menjadi sosok yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing.
Redaktur & Reporter : Ragil
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Herwyn Minta Pengawas Pemilu Terus Tingkatkan Kapasitas SDM untuk Perkuat Kerja Bawaslu
- Kunjungi Smart Factory Daewoong, Kemenkes Sebut Ratusan Talenta Muda RI Semangat Bekerja
- Nucleopad, Solusi Cepat untuk Deteksi Penyakit Infeksi
- Bupati Nina Agustina Anggarkan Rp 13 Miliar untuk Guru Madrasah, Jadi yang Terbesar di Indonesia
- Bonus Demografi Seperti Pedang Bermata Dua, Pengamat Ingatkan Tantangan Indonesia