Perkuat Devisa dengan Ekspor Buah
jpnn.com, BALIKPAPAN - Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) terus menggali potensi ekspor baru di Kalimantan Timur.
Ketua GPEI Kaltim Muhammad Hamzah mengatakan, buah-buahan bisa memperkuat sumbangan devisa ekspor.
Untuk memaksimalkannya, pihaknya menerapkan beberapa langkah. Misalnya, bimbingan teknis.
“Kami juga ingin memfasilitasi masyarakat dan para pengusaha agar bisa meningkatkan ekspor di luar batu bara dan migas,” kata Hamzah, Kamis (14/3).
Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat hingga saat ini hasil tambang masih berkontribusi 77,04 persen terhadap total ekspor Kaltim.
Sementara itu, kontribusi migas dan industri masing-masing sebesar 15,55 persen dan 7,36 persen, sedangkan pertanian hanya 0,05 persen.
Meski baru menyumbang 0,05 persen, pertanian yang di dalamnya ada produksi buah dinilai bisa menjadi potensi baru bagi dunia ekspor Kaltim.
Hamzah menambahkan, tren ekspor minyak kelapa sawit juga sangat bagus. Ekspor crude palm oil (CPO) di Kaltim mengalami akselerasi mencapai 22 persen per tahun.
Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) terus menggali potensi ekspor baru di Kalimantan Timur.
- Mantap! Produk Perikanan dari Ambon Makin jadi Primadona di Pasar Internasional
- Volume Peti Kemas di JICT 2024 Tembus 2,2 Juta TEUs
- Mantap! UMKM Asal Bekasi Sukses Ekspor Jengkol dan Komoditas Lainnya ke Jepang
- Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Ninja Xpress Dukung UKM 'Go Ekspor'
- Bea Cukai Dorong Efisiensi Logistik & Ekspor
- Bea Cukai Nanga Badau Lepas Ekspor Bungkil Sawit ke Malaysia, Sebegini Jumlahnya