Perkuat Ekosistem SMK, Kemendikbud Adopsi Gerakan Sekolah Menyenangkan
Lanjut dikatakan Rizal, ada satu contoh yang bisa ditiru bagaimana mengubah sistem pendidikan yang rusak tanpa mengeluarkan sumber daya besar.
"Kita bisa belajar dari Negara Bagian Haryana, India, dengan populasi 30 juta penduduk, memiliki 15 ribu sekolah dengan ratusan ribu guru dan jutaan siswa".
Sekitar 40 persen penduduk India menyekolahkan anaknya di swasta karena tidak percaya dengan sekolah negeri.
Sebenarnya, kualitas gurunya tidaklah terlalu jelek, sayangnya mereka disibukkan dengan berbagai tugas administrasi, keuangan, urusan saran prasarana hingga akreditasi.
Bahkan, jika pengawas sekolah datang, yang ditanyakan urusan tetek bengek itu daripada masalah mengajar atau mengurusi kualitas pembelajarannya.
"Ini sama persis dengan yang terjadi di Indonesia," cetusnya.
Singkat cerita pemerintah Haryana dan para aktivis melakukan perubahan.
Pertama, praktik yang sudah dilakulan guru, yakni memanfaatkan benda alam seperti ranting pohon, serangga, praktik kehidupan sehari-hari sebagai instruksi pembelajaran nyata.
Kemendikbud berkolaborasi dengan gerakan sekolah menyenangkan untuk memperkuat ekosistem pendidikan di SMK
- Eddy-Riezky Komitmen Hapus Pungli dan Hadirkan 'Satu Desa 5 Sarjana' di Sumsel
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah untuk SDN Cimalaya 7
- Gaming Symposium Jadi Wadah SMK Berkolaborasi Pelaku Industri Gim
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia