Perkuat Jaringan dengan 1.000 ATM
Rabu, 11 Mei 2011 – 04:54 WIB

Perkuat Jaringan dengan 1.000 ATM
JAKARTA - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII) memperkuat jaringan elektronik dengan 1.000 ATM di seluruh Indonesia. Kehadiran ATM BII ke 1.000 secara simbolis diresmikan Direktur Perbankan Konsumer BII Stephen B. Liestyo di FX Plaza, Senayan, Jakarta, Selasa (9/5).
“Ekspansi jaringan ATM merupakan bagian dari ekspansi jaringan elektronik kami ke depan. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi ‘The Most Connected Transaction Bank’,” tambahnya.
Stephen mengemukakan, BII memiliki koneksi dengan semua jaringan ATM di Indonesia, yaitu jaringan ATM prima, ATM bersama, alto, cirrus, visa plus, jaringan MEPS Malaysia, serta 2.800 ATM Maybank yang tersebar di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Dengan demikian selain dapat menggunakan 1.000 ATM milik, nasabah juga dapat bertransaksi di Rp 35.000 ATM di Indonesia dan 1.000.000 ATM milik cirrus di seluruh dunia.
Kehadiran 1.000 ATM juga disertai dengan peningkatan layanan kepada nasabah pemegang kartu di antaranya dapat menarik tunai dalam denominasi USD dan Singapore Dollar di lokasi tertentu, dapat menerima transaksi pembelian dan pembayaran 70 biller, serta dapat melakukan setoran tunai kapan saja menggunakan Cash Deposite Machine (CDM).
JAKARTA - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII) memperkuat jaringan elektronik dengan 1.000 ATM di seluruh Indonesia. Kehadiran ATM BII
BERITA TERKAIT
- Tokoh Pemuda Papua Gifli Buiney Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
- Prabowo Bakal Libatkan Ormas Keagamaan untuk Awasi Danantara
- Kanwil Bea Cukai Jateng-DIY Terbitkan Izin Kawasan Berikat untuk PT Jia Wei Indonesia
- Kementerian BUMN Gelar Pelatihan UMKM Naik Kelas di Bandung Guna Dukung Visi Prabowo
- Harga Emas Antam Hari Ini Senin 24 Februari, Naik Tipis
- Bakal Ada Operasi Pasar di 500 Titik, Harga Sembako Harus Lebih Murah dari Malaysia