Perkuat Keberlanjutan, Jabra Donasikan Perangkat Elektronik Bekas
jpnn.com, JAKARTA - Jabra Indonesia mendonasikan perangkat elektronik yang sudah tidak digunakan ke platform pengelolaan limbah Jangjo, kemudian didistribukan ke komunitas lokal.
Program ini merupakan bagian dari Jabra Sustainability Rhythm, yang menekankan dedikasi perusahaan untuk memberikan dampak yang besar secara global.
Berpegang pada The Jabra Promises, perusahaan berfokus pada penciptaan produk baru yang memiliki jejak karbon rendah, berkelanjutan, merupakan bagian dari rantai pasokan yang bertanggung jawab dan menghindari bahan konflik.
Margaret Ang, Managing Director Jabra ASEAN mengatakan upaya kolaboratif itu sangat penting setelah adanya informasi terkait pembuangan perangkat elektronik di Jakarta yang diproyeksikan akan meningkat sebesar 20% pada tahun 2045 menjadi 90,23 ton/hari.
"Jabra Sustainability Rhythm akan membantu perusahaan mendonasikan perangkat yang tidak digunakan, namun, masih berfungsi dengan baik sekaligus memperpanjang masa pakai produk, memberdayakan komunitas lokal di bidang pendidikan, kesehatan, dan non-pemerintahan," ujar Margaret Ang, dalam keterangannya, Kamis (5/10).
Program ini selaras dengan standar keberlanjutan global dan akan berkontribusi secara langsung pada pemberdayaan komunitas. Perusahaan juga akan mendapatkan manfaat dari pengurangan logistik dan biaya terkait dengan pembuangan perangkat elektronik tidak terpakai.
Dari sisi lingkungan, program ini akan mewujudkan lebih sedikit perangkat yang berakhir di tempat pembuangan sampah, karena penggunaan ulang perangkat memastikan energi dan bahan produk akan mencapai pemakaian yang maksimal.
Perusahaan-perusahaan juga dapat secara signifikan mengurangi emisi karbon mereka yang terkait dengan produksi dan pembuangan perangkat elektronik.
Jabra memperkuat keberlanjutkan dengan mendonasikan perangkat elektronik bekas. Simak selengkapnya
- Kurangi Emisi Karbon, BSI dan UMY Tanam 10.671 Pohon Produktif
- Ini Upaya BNI Mendukung Pemerintah Mencapai Bebas Emisi Pada 2060
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Pertamina Manfaatkan Proyek Perdagangan Karbon Demi Kejar Target NZE di 2060
- AstraZeneca Komitmen Wujudkan Ambisi Nol Karbon Perusahaan
- Satuplatform Hadirkan Solusi All-in-One ESG & Karbon