Perkuat Marketing Politik Calon Kada, PDIP Hadirkan Hermawan Kartajaya
jpnn.com - DEPOK - Peserta Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP yang sedang berlangsung di Depok, Jawa Barat tak hanya digembleng tentang bagaimana menjadikan kepemimpinan untuk mengabdi ke rakyat. Sebab, para calon kaepala daerah yang diusung partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu juga dibekali cara untuk bisa memasarkan diri di hadapan pemilih.
Untuk itu, penyelenggara Sekolah Partai PDIP menghadirkan pakar pemasaran Hermawan Kartajaya. Di hadapan 54 peserta Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP di Wisma Kinasih, Depok, Kamis (8/9), Hermawan mengatakan, setiap kandidat menghadapi tantangan tentang bagaimana agar bisa populer dan dipilih oleh pemilih.
Menurut Hermawan, untuk bisa populer dan benar-benar dipilih harus ada branding, positioning dan diferensiasi yang menunjukkan keberpihakan terhadap terhadap rakyat. “Dalam pemasaran politik, kandidat harus mampu menciptakan pendukung yang mau membela dan mengadvokasi orang lain memilih jagoannya," ujarnya.
Presiden World Marketing Association dan salah satu pendiri Asia Marketing Federation itu lantas menjelaskan unsur branding, positioning dan diferensiasi dalam marketing politik. Hermawan mengatakan, PDIP sudah punya brand atau jati diri yang jelas sebagai partai rakyat, pembela kebhinnekaan, peduli isu perempuan dan sukses memenangi pemilu legislatif dan pemilu presiden pada 2014 silam.
Menurutnya, brand itu pula yang menjadi pembeda atau diferensiasi PDIP dibandingkan partai lain. Dengan jati diri dan diferensiasi, PDIP punya posisi jelas. Hermawan mengatakan, modal itu pula yang bisa dimanfaatkan calon kepala daerah asal PDIP.
Lebih lanjut Hermawan mengatakan, PDIP sebagai partai ideologis yang punya orientasi jelas soal Pancasila juga memiliki nilai-nilai lebih. "PDI Perjuangan sebagai partai ideologis secara tegas memosisikan dirinya sebagai partai rakyat, partai yang mengabdikan dirinya untuk mewujudkan kebahagiaan hatinya rakyat," ulasnya.
Sedangkan Kepala Sekolah Partai PDIP Komarudin Watubun mengatakan, partainya tidak semata-mata mengandalkan strategi dalam memenangi pilkada. Menurutnya, untuk memenangkan calon kepala daerah juha berhubungan dengan rekam jejaknya.
Komarudin mengatakan, partainya tak mau mengusung calon yang berpotensi bermasalah. “Yang sedang beperkara secara hukum apalagi yang sudah tersangka akan tidak mendapat rekomendasi (untuk dicalonkan, red),” ujarnya.
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Polres Pematangsiantar Siap Berikan Keamanan di TPS Saat Pilkada Berlangsung
- Temuan Perludem: Ribuan Kasus Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN di Pilkada Serentak 2024
- Jenderal Sigit Pastikan Kesiapan Polri Jelang Pilkada Serentak 2024
- BKD Banten Periksa Pejabat Kesbangpol Soal Spanduk Kontroversial, Sanksi Menanti