Perkuat Penegakan Hukum Indonesia, Kejagung Tetapkan 8.000 Putra Putri Terbaik Bangsa

jpnn.com, JAKARTA - Kejaksaan Agung Republik Indonesia (RI) mengumumkan hasil akhir Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Tahun Anggaran 2023 melalui surat bernomor PENG-1/C/Cp.2/01/2024, mengenai Pengumuman Kelulusan Seleksi Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dikeluarkan pada Jumat (5/1).
Tercatat sekitar 8 ribu putra-putri terbaik bangsa akan bergabung menjadi insan adhyaksa di Kejaksaan RI.
Seperti diketahui, pengumuman hasil seleksi CASN yang dilakukan oleh berbagai lembaga pemerintah ini berlangsung mulai 5–12 Januari 2024.
Masa sanggah akan diberikan selama periode 13–15 Januari dan penetapan CPNS diusulkan bisa dilakukan pada 22 Februari–22 Maret 2024.
Jaksa Agung Muda Pembinaan, Bambang Sugeng Rukmono selaku Ketua Pansel CASN Kejaksaan RI TA 2023 mengatakan, Kejaksaan langsung menyampaikan hasil pengumuman di hari pertama untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat dan pelamar bisa segera memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Dia juga memastikan bahwa para peserta yang dinyatakan lulus telah menjalani serangkaian proses seleksi yang ketat, transparan dan akuntabel.
“Kami ucapkan selamat kepada seluruh peserta yang berhasil lulus, selamat bergabung di Kejaksaan. Kami berpesan kepada calon adhyaksa-adhyaksa muda ini untuk senantiasa menjunjung tinggi integritas dan moralitas pada setiap tugas, fungsi, serta wewenang. Seorang adhyaksa juga harus mampu menghadirkan penegakan hukum yang tegas namun tetap mengedepankan sisi kemanusiaan,” kata Bambang.
Pada seleksi CASN periode ini Kejaksaan RI menempati posisi ketiga sebagai instansi dengan pelamar CPNS terbanyak, yakni mencapai 214.207 orang.
Tercatat sekitar 8 ribu putra-putri terbaik bangsa akan bergabung menjadi insan adhyaksa di Kejaksaan RI.
- Jaksa Agung Diminta Evaluasi Jampidsus Soal Hilangnya Perkara di Dakwaan Zarof
- Analisis Kasus Tom Lembong dan Hasto, Eks Wakapolri Sebut KUHAP Sudah Mati
- Emban Asas Dominus Litis, Kejaksaan Berpotensi Timbulkan Penyalahgunaan Kekuasaan
- 5 Berita Terpopuler: Formasi Honorer Database BKN Sudah Terungkap, tetapi Nasibnya Belum Jelas
- KPK Diminta Fokus Bangun Sistem Antikorupsi, Bukan Melemahkan Sesama Penegak Hukum
- Asabri Beri Perlindungan Tanpa Batas Untuk Para Patriot Bangsa