Perkuat Penegakan Hukum Indonesia, Kejagung Tetapkan 8.000 Putra Putri Terbaik Bangsa
Tahun ini tercatat ribuan pelamar CPNS untuk posisi Jaksa memiliki predikat cumlaude yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
Sementara jumlah pelamar Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) berjumlah 1.132 orang. Jumlah penerimaan CPNS di Kejaksaan tahun ini tersedia untuk 7.846 formasi dan CPPPK 249 formasi.
Bambang juga menyampaikan tingginya antusiasme masyarakat untuk ikut dalam seleksi CASN merupakan hasil kerja keras dari para jaksa di 33 wilayah Kejaksaan Tinggi serta dukungan dari berbagai lembaga pendidikan seperti kampus dan sekolah menengah atas yang telah ikut mendorong talenta-talenta terbaik di seluruh pelosok negeri untuk bergabung di Kejaksaan.
Soliditas yang telah ditunjukkan seluruh insan adhyaksa dalam proses rekrutmen CASN ini menjadi bukti kemampuan kejaksaan dalam mengoptimalkan seluruh potensinya.
“Terima kasih kepada para jaksa di seluruh wilayah Indonesia dan juga berbagai lembaga pendidikan, baik kampus maupun sekolah menengah atas yang ikut mendorong talenta-talenta terbaiknya untuk ikut dalam tes CASN 2023. Talenta-talenta baru di Kejaksaan ini akan menjadi aset yang sangat penting untuk penegakan hukum nasional demi terwujudnya Indonesia yang maju dan berkeadilan untuk semua lapisan masyarakat,” seru Bambang.(chi/jpnn)
Tercatat sekitar 8 ribu putra-putri terbaik bangsa akan bergabung menjadi insan adhyaksa di Kejaksaan RI.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- 5 Berita Terpopuler: Forum PPPK Ajukan 10 Permintaan, Dirjen Nunuk Terbitkan Surat, Semua ASN hingga Honorer Wajib Tahu
- Bagaimana Menghitung Kerugian Lingkungan Kasus Timah? Guru Besar IPB Jelaskan Begini
- Taspen Gandeng Kejagung Sosialisasikan Antikorupsi Demi Lingkungan Kerja yang Bersih
- Tri Tito Karnavian Tekankan Pentingnya Peran DWP Kemendagri Wujudkan Indonesia Emas 2045
- Usut Kasus Tom Lembong, Kejagung Sebut Sudah Periksa 126 Saksi
- Minta Kortas Tipikor Bersihkan Internal Kepolisian Dulu, Sahroni: Itu Baru Keren