Perlu Ada Informasi Akurat dan Kajian Ilmiah tentang Produk Tembakau Alternatif
jpnn.com - Kajian ilmiah produk tembakau alternatif yang komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait masih minim dilakukan para pakar kesehatan di Indonesia.
Akibatnya, masyarakat belum mendapatkan informasi yang akurat mengenai produk tembakau yang lebih rendah risiko daripada rokok.
Hal ini diungkapkan oleh sejumlah ahli kebijakan publik dan ilmuwan internasional pada kegiatan Global Forum on Nicotine (GFN) yang membahas tentang pengurangan risiko pada rokok melalui produk tembakau alternatif baru-baru ini,
Salah satu pembicara di GFN, Director of the Independent Centre of Research Excellence: Indigenous Sovereignty & Smoking di Auckland, Selandia Baru, Marewa Glover, mengatakan produk tembakau alternatif adalah hasil inovasi yang bertujuan untuk membantu perokok dewasa beralih ke produk tembakau yang lebih rendah risiko.
"Kita beruntung dalam pengurangan risiko dari tembakau dan pengendalian tembakau karena teorinya cukup banyak. Tidak hanya teori, secara kajian ilmiah juga semakin membuktikan adanya peluang untuk mengurangi penyakit dan kematian dini yang disebabkan oleh penggunaan produk tembakau yang lebih berbahaya,” jelasnya.
Pada kesempatan sebelumnya, Mantan Direktur Riset Kebijakan dan Kerja Sama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekaligus Visiting Professor di Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore, Profesor Tikki Pangestu, menjelaskan pemerintah Indonesia perlu mendorong adanya kajian ilmiah produk tembakau alternatif di dalam negeri.
Kajian tersebut diharapkan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait di industri produk tembakau alternatif, seperti pemerintah, pakar kesehatan, akademisi, pelaku usaha, dan asosiasi.
“Semua pihak yang terkait pada industri produk tembakau alternatif harus duduk bersama dan secara kolektif mencari solusi. Jangan mempertahankan posisi masing-masing. Promosikan penelitian lokal untuk mendapatkan lebih banyak bukti ilmiah bahwa produk tembakau alternatif mempunyai manfaat,” kata Tikki.
Otoritas kesehatan di Indonesia diharapkan melakukan kajian ilmiah tentang produk tembakau alternatif untuk pengurangan risiko pada rokok.
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Bea Cukai-BNN Gagalkan Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu di Teluk Palu, 3 Orang Diamankan
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Jutaan Barang Ilegal, Nilainya Fantastis
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Pakar Sebut Penyebab Kemandulan Bukan Galon Polikarbonat
- Bea Cukai dan Pemda Bersinergi, Kembangkan Industri Hasil Tembakau di Jawa Timur