Perlu Dibentuk Keamanan Terpadu Commuter Line
Rabu, 13 Juli 2011 – 05:50 WIB
Para penumpang anarkis tersebut hendak pulang dari Jakarta menuju Bogor yang biasa dengan menggunakan KRL ekonomi. Namun kereta yang ditunggu lama tak datang akhirnya dia memutuskan untuk naik KRL Commuter Line yang harganya lebih mahal. Dengan beroperasinya Commuter Line, maka Kereta Ekonomi AC dan Ekspres AC jurusan Stasiun Kota ditiadakan.
Baca Juga:
Pertimbangannya berdasarkan survei penumpang yang sebagaian besar setuju membayar lebih mahal namun lebih cepat. Berdasarkan data PT KAI, pengrusakan terhadap kereta api sudah mencapai 20 kali. Penyebabnya serupa yaitu diduga tidak puas dengan layanan.
Pascapengerusakan petugas Polsektro Tamansari, berhasil meringkus enam pelaku perusakan rangkaian kereta api commuter line di Stasiun Kota. Sementara menurut Wakil Kepala Daerah Operasional I Jabodetabek, Arief Haryadi, aksi anarkis tersebut mengakibatkan lima gerbong rusak parah.
Setidaknya 79 kaca jendela pecah, 24 lampu dan seluruh bangku yang ada di rangkaian tersebut dirusak. Kerugian diperkirakan mencapai Rp950 juta. ”Jumlah kerugian itu belum termasuk kerusakan pada body kereta yang terbuat dari stenlist, itu harganya mahal sekali dan tak bisa diperbaiki, maka tidak kami hitung,” tandasnya.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana merangkul Polisi dan TNI untuk mengamankan Commuter Line di stasiun Kota, Jakarta Barat. Hal tersebut dalam
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS