Perlu Diversifikasi Ekspor untuk Antisipasi Resesi Global
Selain itu, Andry menilai perjanjian kerja sama dagang dengan sejumlah negara juga patut ditingkatkan mengingat kondisi ekonomi global juga tengah tidak stabil.
Kedua adalah bagaimana kita bisa melakukan perjanjian kerja sama perdagangan yang memang cukup masif.
“Di saat kondisi yang memang tidak cukup stabil, sehingga proses perjanjian kerja sama tersebut adalah proses di mana kita bisa mendorong agar kestabilan dari perdagangan dengan negara luar itu bisa tetap terjaga," tegasnya.
Selain itu, langkah yang bisa ditempuh adalah meningkatkan kapasitas intelijen pasar.
Kondisi pasar yang tidak stabil tentu membutuhkan bukan sekadar prediksi melainkan juga kekuatan agar market yang ada di luar ini bisa dipenuhi oleh produk-produk dari Indonesia.
“Jadi, kita bisa melakukan kegiatan intelijen pasar di negara luar sehingga kita bisa mendapatkan setidaknya gambaran apa yang perlu kita dorong atau apa yang perlu kita kembangkan di industri domestik kita,” pungkas Andry.
Ekspor Bahan Olahan
Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira menyampaikan bahwa pemerintah perlu melakukan sejumlah kebijakan untuk mendorong ekspor tetap kompetitif.
Indonesia perlu mengubah struktur ekspor melalui diversifikasi produk dan peningkatan nilai tambah serta mengantisipasi resei global.
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- Kanwil Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE untuk PT Polyplex Films Indonesia
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024
- Kanwil Bea Cukai Jatim II Dorong UMKM untuk Berkontribusi dalam Rantai Pasok Global