Perlu Diversifikasi Ekspor untuk Antisipasi Resesi Global

“Solusinya dengan mendorong kenaikan ekspor barang jadi bernilai tambah bukan lagi olahan primer. Porsi ekspor hitech terhadap total manufaktur sebaiknya ditingkatkan. Dan ini butuh program industrialisasi secara masif," ujar Bhima.
Salah satu komoditas yang bisa didorong adalah CPO, yang mana turunannya banyak dipakai di kosmetik. “Misalnya CPO di ekspor sudah dalam bentuk kosmetik. Apalagi ada Lipstick effect dimana saat resesi permintaan kosmetik secara historis meningkat. Produk kosmetik membutuhkan bahan baku oleokimia yang berasal dari produk turunan sawit,” sebut Bhima.
Untuk mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, tentunya tidak bisa dilakukan sendiri, hanya pengusaha saja. Industrialisasi butuh dukungan dari berbagai pihak.
“Proses industrialisasi butuh dukungan pembiayaan murah, insentif pajak yang tepat sasaran dan kolaborasi swasta dengan BUMN,” kata Bhima.(fri/jpnn)
Indonesia perlu mengubah struktur ekspor melalui diversifikasi produk dan peningkatan nilai tambah serta mengantisipasi resei global.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan
- SAFF & Co. Hadirkan MORFOSIA, Perpaduan Seni Instalasi dan Aroma di Central Park
- Bea Cukai Dorong Potensi Daerah ke Pasar Global dengan Gencar Sosialisasi Ekspor
- Dorong Efisiensi Ekspor Nasional, Bank Mandiri Hadirkan Solusi Digital untuk DHE SDA
- Beri Asistensi UMKM Berorientasi Ekspor, Bea Cukai Cikarang Kunjungi Baragakai
- IHSG Menghijau, Pakar Nilai Investor Optimistis dengan Kebijakan Prabowo