Perlu Formula Baru, Atasi Konflik Agama
Rabu, 29 Agustus 2012 – 06:10 WIB

Perlu Formula Baru, Atasi Konflik Agama
Justru sebaliknya, Inggrid menyatakan, dibanding negara lain Indonesia lebih konsen terhadap kejadian kerusuhan dan selalu berupaya untuk merukunkan kembali."Karena, jika dibandingkan dengan negara lain, seperti Myanmar dengan kasus muslim Rohingya jelas kita jauh diatas itu. Jika dilihat konflik agama yang pernah terjadi ini sebenarnya merupakan pola berulang, yakni ketidaksamaan ideologi, gesekan antar pemahaman maupun aliran," ujarnya.
Inggrid berharap, masyarakat harus bisa memahami bagaimana menjaga kerukunan agama. Salah satunya harus dijalankan adalah penyadaran sikap saling toleransi dan dialog berkesinambungan sehingga penyelesaian bukan melalui kekerasan.
Karenanya, politisi muda Partai Demokrat itu mengusulkan dua hal penting. Yakni, pemaksimalan peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Bahkan, tegasnya, kalau perlu FKUB ini harus dikontrol keaktifannya. "Karena sebagaimana kita ketahui Kepala Derah itu sekaligus merangkap sebagai ketua FKUB juga harus membuat peta pemukiman masyarakat beradasarkan aliran kepercayaannya," ujarnya.
Dengan begitu Inggrid yakin serangan maupun intimidasi itu bisa dihindarkan, jika FKUB melakukan pengeratan kordinasi dengan pihak kepolisian untuk berjaga dari potensi terjadinya konflik.
JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR Fraksi Partai Demokrat Inggrid Kansil, mengaku prihatin kerusuhan yang terjadi di Sampang, Jawa Timur hingga menelan
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi
- Menyambut Thudong 2025 di PIK Bukan Ritual Semata, Melainkan Pengalaman Jiwa
- Yohanes Bayu Tri Susanto Jadi Pengusaha Sukses yang Rendah Hati
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?