Perlu Formula Baru, Atasi Konflik Agama

Perlu Formula Baru, Atasi Konflik Agama
Perlu Formula Baru, Atasi Konflik Agama
Justru sebaliknya, Inggrid menyatakan, dibanding negara lain Indonesia lebih konsen terhadap kejadian kerusuhan dan selalu berupaya untuk merukunkan kembali."Karena, jika dibandingkan dengan negara lain, seperti Myanmar dengan kasus muslim Rohingya jelas kita jauh diatas itu. Jika dilihat konflik agama yang pernah terjadi ini sebenarnya merupakan pola berulang, yakni ketidaksamaan ideologi, gesekan antar pemahaman maupun aliran," ujarnya.

Inggrid berharap, masyarakat harus bisa memahami bagaimana menjaga kerukunan agama. Salah satunya harus dijalankan adalah penyadaran sikap saling toleransi dan dialog berkesinambungan sehingga penyelesaian bukan melalui kekerasan.

Karenanya, politisi muda Partai Demokrat itu mengusulkan dua hal penting. Yakni,  pemaksimalan peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Bahkan, tegasnya, kalau perlu FKUB ini harus dikontrol keaktifannya. "Karena sebagaimana kita ketahui Kepala Derah itu sekaligus merangkap sebagai ketua FKUB  juga harus membuat peta pemukiman masyarakat beradasarkan aliran kepercayaannya," ujarnya.

Dengan begitu Inggrid yakin serangan maupun intimidasi itu bisa dihindarkan, jika FKUB melakukan pengeratan kordinasi dengan pihak kepolisian untuk berjaga dari potensi terjadinya konflik.

JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR Fraksi Partai Demokrat Inggrid Kansil, mengaku prihatin kerusuhan yang terjadi di Sampang, Jawa Timur hingga menelan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News