Perlu Kampanye Masif Tentang Bahaya Susu Kental Manis
“Ini sudah ada korban jiwa. Pemerintah harus menganggap ini hal yang serius sehingga ada action dalam bentuk pengawasan,” tegas Sara.
Beberapa waktu yang lalu, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Ibnu Sina mengadakan survei tentang konsumsi susu kental manis untuk anak di Batam.
Survei dilakukan karena sejumlah balita ditemukan menderita gizi buruk akibat mengonsumsi susu kental manis di beberapa kota di Indonesia, termasuk Batam.
Salah satu balita yang menderita adala VA (10 bulan) asal Sagulung Kota, Batam, Januari lalu.
Saat itu, dia dirawat di RSUD Embung Fatimah akibat gizi buruk. VA yang sejak usia dua bulan sudah mengonsumsi susu kental manis mengalami gangguan kesehatan.
Berat badannya hanya sekitar empat kilogram dari seharusnya sepuluh kilogram.
“Kasus yang menimpa VA yang belum genap satu tahun ini merupakan kasus baru yang menjadi perhatian bagi semua khalayak. Besar kemungkinan tidak hanya VA yang mengonsumsi susu kental manis sejak dini, tetapi masih ada orang tua lain yang belum teredukasi dan memberikan susu kental manis untuk balitanya,” kata Ketua STIKES Ibnu Sina Fitri Sari Dewi. (jos/jpnn)
Fahira Idris meminta berbagai pihak menggalakkan kampanye agar masyarakat teredukasi dan menghentikan pemberian susu kental manis kepada anak.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Fahira Idris Sebut Polri Sangat Responsif dan Sigap Mengawal Pesta Demokrasi
- Salurkan 32.000 Telur untuk Ratusan Anak Terindikasi Stunting
- Fahira Sebut Ridwan Kamil Bakal Tutup Perusahaan Miras PT Delta Djakarta
- Bang Japar Resmi Dukung RIDO, Fahira Idris: Warga Jakarta Harus jadi Kreator Pembangunan
- Studi JAPFA & UI Buktikan Program Makanan Bergizi Menurunkan Angka Gizi Buruk Anak
- Upaya BRINS Bantu Pemerintah Menekan Angka Stunting di Jakarta