Perlu Mitigasi Risiko untuk Menghadapi Tantangan pada 2019
Bamsoet menambahkan, pidato presiden mengenai RUU APBN 2019 dan Nota Keuangan, merupakan bagian dari pelaksanaan fungsi legislasi dan anggaran DPR dalam rangka menetapkan APBN. RUU APBN dan Nota Keuangan Tahun 2019 merupakan APBN terakhir dalam RPJMN 2015-2019.
“Oleh karena itu, seharusnya diarahkan untuk mengoptimalkan pencapaian target-target pembangunan yang sudah dicanangkan dalam RPJMN,” ujarnya.
Bamsoet menambahkan, pada Semester I Tahun 2018, realisasi belanja pemerintah pusat telah mencapai 38,4 persen. Jumlah ini lebih tinggi dari periode yang sama 2017 sebesar 36,5 persen. Sedangkan dari sisi pendapatan negara, realisasi Semester I Tahun 2018 telah mencapai 44 persen. Jumlah ini lebih tinggi dari realisasi periode yang sama pada 2017 sebesar 41,5 persen.
Namun demikian, lanjut dia, perbaikan realisasi belanja dan pendapatan tersebut belum diiringi oleh perbaikan penyerapan dana transfer ke daerah, terutama Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), serta Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK).
“Salah satu penyebabnya, karena penyelenggaraan pemilihan kepala daerah,” tegasnya dalam rapat yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, itu.(boy/jpnn)
Menurut Bambang, masih terdapat beberapa risiko yang dapat memengaruhi perekonomian nasional, seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Redaktur & Reporter : Boy
- Fraksi PDIP Solid Mendukung Puan Maharani Jadi Ketua DPR RI Lagi
- Dasco Ungkap Tak Ada Revisi UU MD3, Legislator PDIP Bakal Jadi Ketua DPR
- Puan Maharani: RUU Perampasan Aset Dibahas DPR Periode Berikutnya
- Perihal Putusan MA, Mintarsih Akan Surati Ketua DPR Puan Maharani dan Komisi III DPR
- Membuka IAPF di Bali, Puan Singgung RI-Afrika Punya Sejarah Panjang Sejak KAA di Era Presiden Soekarno
- Jokowi Singgung RUU Perampasan Aset, Puan: Apa Akan Menjadi Lebih Baik?