Perlu Program Deradikalisasi untuk Kalangan Anak Muda

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino menilai perekrutan teroris saat ini mengincar kawula muda atau generasi milenial.
Hal tersebut terlihat dari dua aksi teror baru-baru ini yang melibatkan anak muda.
Baik itu peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katolik di Makassar, maupun pelaku penyerangan Mabes Polri. Sama-sama kelahiran tahun 1990-an.
“Banyak pelaku teroris kini justru generasi milenial. Anak muda menjadi sasaran empuk jejaring terorisme untuk mempertahankan regenerasi," ujar Arjuna dalam keterangannya, Kamis (22/4).
Selain itu, Arjuna juga menyebut banyak anak muda yang bersimpati dengan ISIS.
Bahkan, mereka rela pergi ke Suriah untuk mewujudkan keyakinannya tentang kekhalifahan.
Hal itu menurut dia makin mengkhawatirkan, karena banyak dari anak muda tersebut direkrut melalui media sosial.
“Banyak dari mereka bersimpati dengan ISIS karena mengkonsumsi konten di media sosial. Banyak situs-situs yang berisi propaganda ISIS menjadi bacaan favorit anak muda," ucap Arjuna.
GMNI menilai program deradikalisasi di kalangan anak muda sangat diperlukan, mengingat banyaknya anak muda terpapar terorisme.
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Dorong Anak Muda Gelar Festival Kuliner UMKM di 35 Kabupaten/Kota
- Perjalanan Sukses Aris Wanimbo, dari Tanah Papua Hingga ke Brunei
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Ajak Anak Muda Peduli Energi Terbarukan Berkolaborasi
- Bukan Hanya Mengancam Orang Tua, Hipertensi Masalah Bagi Remaja
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Serang ISIS di Somalia
- Waka MPR Eddy Soeparno Dukung Penuh Anak Muda Mengampanyekan Lingkungan Bersih