Perluasan Ganjil Genap Bikin Masyarakat Bingung
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai perluasan aturan ganjil genap yang mulai diterapkan di ibu kota sejak Rabu (1/8), dilematis bagi semua pihak. Trubus mengatakan, ganjil genap merupakan opsi satu-satunya untuk menekan angka kemacetan dan polusi udara jelang Asian Games 2018.
"Kebijakan itu tepat sembari menunggu ERP. Itu cara yang paling efektif," kata Trubus kepada JPNN.com, Kamis (2/8).
Trubus menambahkan, aturan ganjil genap adalah solusi jangka pendek yang paling ampuh. Hanya saja, Trubus menyadari sosialisasi ganjil genap kurang masif dilakukan pemerintah.
Selain itu, aturan ganjil genap rawan terjadinya kongkalikong aparat penegak hukum di lapangan dengan pengendara yang kurang mengerti hukum. "Rawan penyimpangan dan kemungkinan kongkalikong itu besar," kata Trubus.
Trubus mencontohkan, di Jalan Benyamin Sueb, masyarakat kebingungan untuk masuk ke dalam Tol Sunter atau Tol Kemayoran. Banyak masyarakat tidak punya akses sehingga penegak hukum dengan mudah melakukan penilangan.
"Kemudian di Pondok Indah, baru keluar tol ke arah Lebak Bulus langsung ditilang," kata dia.
Meski demikian, Trubus mengimbau masyarakat menjadikan momen ganjil genap ini sebagai alih moda transportasi. "Ini momentum, asal catatan Pemprov memperbaiki transportasi umumnya," pungkas dia. (tan/jpnn)
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai perluasan aturan ganjil genap yang mulai diterapkan di ibu kota menimbulkan dilema bagi semua pihak
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Berpengalaman & Luwes, Pramono Dianggap Bakal Tuntaskan Persoalan Macet di Jakarta
- Skema Ganjil Genap Kembali Diterapkan, Ini Daftar 28 Gerbang Tol yang Kena
- Hindari Kawasan Puncak Bogor
- DK Jakarta
- Polri Pastikan Pelat Dinas ZZ Tetap Ikuti Aturan Ganjil Genap
- Catat Tanggal Ganjil Genap Arus Balik Lebaran, Pelanggar Kena Tilang Elektronik